Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan dengan pesawat dapat mempengaruhi kondisi tubuh, karena tekanan udara yang rendah, suhu yang dingin dan berkurangnya kadar oksigen. Belum lagi dampak stres perjalanan, gangguan tidur dan memilih makanan yang salah. Sebab itu, para pecinta perjalanan diingatkan untuk menghindari dua makanan umum dalam penerbangan yang dapat menyebabkan, kembung, dan dehidrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut ahli gizi senior di Holland & Barret, Elli Birch, tekanan kabin cenderung berdampak paling besar pada pencernaan saat terbang, seperti kembung. "Anda mungkin mendapati diri Anda cenderung lebih kembung atau banyak mengandung gas – bayangkan ketika telinga Anda muncul di pesawat, sistem pencernaan Anda mengalami hal serupa,” kata Ellie, seperti dilansir dari CN Traveller.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ellie menambahkan makanan di pesawat juga dapat menyebabkan masalah pencernaan. "Makanannya cenderung lebih rendah serat dan lebih tinggi gula, garam, dan pengawet, yang juga dapat menyebabkan masalah pencernaan," ujarnya.
Makanan yang harus dihindari selama penerbangan
Travel Republic, perusahaan perjalanan di Inggris, telah mewawancarai ahli gizi gastrointestinal bersertifikat untuk berbagi beberapa tips penting untuk menjaga kesehatan dan tingkat energi saat bepergian dengan pesawat. Pertama hindari makanan yang creamy. Udara kering di dalam kabin dapat menyebabkan dehidrasi dan memperlambat pencernaan, jadi sebaiknya hindari hidangan yang kaya rasa dan lembut, terutama jika makanan tersebut muncul di menu dalam penerbangan.
Jenis makanan ini, termasuk gorengan dan hidangan dengan saus kental, bisa terasa keras di perut, menyebabkan rasa lesu dan kembung. Sebaiknya memilih makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna, terutama saat penerbangan jarak jauh ke destinasi dengan zona waktu yang sangat berbeda.
Kedua, hindari camilan manis karena dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat yang diikuti dengan penurunan energi, sehingga dapat membuat Anda merasa lelah dan tidak nyaman. Termasuk camilan asin, seperti keripik, dapat menyebabkan dehidrasi dan semakin memperparah kembung, terutama di atmosfer kering di dalam pesawat.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi selama penerbangan
Jadi untuk menjaga tingkat energi tetap stabil, sebaiknya hindari makanan manis, coklat, dan makanan asin selama berada di pesawat. Fokus pada makanan yang memberi energi dan ramah usus Untuk menjaga kestabilan energi dan menghindari rasa lelah selama penerbangan, pilihlah makanan yang menyediakan energi yang tahan lama.
Misalnya karbohidrat kompleks, seperti biskuit gandum atau quinoa. Sedangkan protein tanpa lemak seperti ayam atau kacang-kacangan membantu merasa kenyang lebih lama.
"Protein tanpa lemak seperti ayam atau ikan panggang, nasi atau quinoa, dan sayuran yang dimasak lembut di perut dan kecil kemungkinannya menyebabkan ketidaknyamanan," kata ahli diet kesehatan pencernaan Alyssa Simpson seperti dilansir dari Express UK.
Selain itu, makanan yang menghidrasi seperti mentimun, semangka, jeruk, dan anggur juga merupakan pilihan yang untuk mengatasi kekeringan udara kabin. Makanan tersebut memiliki kandungan air tinggi yang membantu Anda tetap terhidrasi. Dengan memprioritaskan variasi pola makan selama bepergian dapat membuat tetap nyaman, berenergi, sehat sepanjang perjalanan, dan memastikan tiba di tujuan dalam keadaan siap untuk menjalani petualangan selanjutnya.
Pilihan editor: Mengenal Seat Squatting yang Sedang Tren Saat Ini