Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

3 Alasan Bertepuk Tangan setelah Pesawat Mendarat Tidak Disarankan

Tepuk tangan sering dilakukan saat pesawat mendarat, terutama setelah penerbangan yang bergejolak.

6 Maret 2025 | 10.00 WIB

Ilustrasi penumpang pesawat. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi penumpang pesawat. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tepuk tangan saat pesawat mendarat menjadi kebiasan baru sebagian penumpang. Ada yang melakukannya sebagai bentuk kelegaan, ada juga yang bertepuk tangan sebagai ucapan terima kasih kepada pilot dan awak kabin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, sebelum bertepuk tangan, seorang pramugari bernama Barbara Bacilieri mengingatkan agar penumpang agar tidak melakukan hal itu. Meskipun maksudnya baik, tepuk tangan bisa memberikan efek yang tidak diinginkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Meskipun beberapa penumpang bertepuk tangan saat mendarat, saya tidak merekomendasikannya," kata Barbara, seperti dilansir dari Express.co.uk.

Ada beberapa alasan yang membuat dia mengingatkan hal ini. Pertama, pilot tidak akan mendengar tepuk tangan karena pintu kokpit menghalangi kebisingan. Jadi, meskipun tepuk tangan riuh, pilot tidak akan tahu. 

Kedua, ada potensi insiden keselamatan atau masalah tak terduga yang dapat muncul setelah mendarat. Awak kabin dari Argentina, yang mengunggah foto dengan akun @Barbiebac, menambahkan bahwa meskipun banyak yang menganggap tepuk tangan sebagai cara untuk melepaskan ketegangan yang menumpuk selama penerbangan atau untuk mengungkapkan rasa terima kasih setelah pendaratan yang sulit, sebaiknya tunggu hingga pesawat benar-benar berhenti jika benar-benar ingin melakukannya. "Sampai saat itu, situasi yang tidak terduga masih dapat terjadi," kata dia, memperingatkan. 

Ia mengatakan, masalah setelah mendarat, misalnya rem blong, pembalik darurat aktif, atau ban pecah mungkin terjadi hingga pesawat benar-benar berhenti dan aman. Insiden seperti itu dapat menyebabkan evakuasi, sehingga tepuk tangan tidak pantas dilakukan.

Ketiga, bersorak yang biasanya ditujukan untuk pilot mungkin tampak tidak pantas karena setiap pendaratan merupakan hasil kerja tim. Barbara menunjukkan bahwa awak kabin, pengontrol lalu lintas udara, dan staf darat juga yang memungkinkan perjalanan yang aman.

Namun, tidak ada yang melarang penumpang untuk bertepuk tangan jika mau. "Bertepuk tangan atau tidak adalah pilihan pribadi," kata dia. 

Pakar tersebut menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan mematuhi protokol selama penerbangan, mengingatkan penumpang untuk tetap sabar dan pengertian hingga benar-benar mendarat di terminal.

Etiket Buruk

Profesional industri lainnya setuju bahwa bertepuk tangan dapat dianggap sebagai etiket yang buruk, beberapa bahkan mengatakan hal itu dapat dianggap tidak menghormati keterampilan pilot.

Gemma Brown, Kepala Komersial di Travel Republic, mengatakan bahwa saat pesawat mendarat, hindari bertepuk tangan karena dapat dianggap tidak sopan bagi pilot, seolah-olah meremehkan keterampilan mereka. "Anda dapat menunjukkan penghargaan di akhir penerbangan dengan ucapan terima kasih yang sopan. Pilot dan kru biasanya akan menunggu di pintu keluar untuk memberi Anda kesempatan untuk menunjukkan rasa terima kasih," kata dia. 

EXPRESS.CO.UK | METRO.CO.UK

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan bergabung dengan redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus