Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

8 Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi di Malaka Malaysia

Salah satu daya tarik Malaka adalah landmark ikonik yang beragam, terutama arsitektur religius yang dipadukan dengan gaya Islam dan Cina

14 Februari 2025 | 20.20 WIB

Jonker Walk, salah satu destinasi bersejarah di Malaka, Malaysia (visitmelaka.com.my)
Perbesar
Jonker Walk, salah satu destinasi bersejarah di Malaka, Malaysia (visitmelaka.com.my)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Melaka atau Malaka ibu kota Malaka, satu negara bagian di Malaysia, menyimpan daya tarik sejarah dan budaya. Dulunya merupakan pelabuhan dagang dan ibu kota Kesultanan Malaka. Terletak di muara Sungai Melaka di Selat Malaka, bekas kota pelabuhan ini memiliki beberapa tempat wisata bersejarah yang menarik dikunjungi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Malaka terletak di Semenanjung Malaya dan berbatasan secara teritorial dengan Johor dan Negeri Sembilan. Disebut kota bersejarah Malaysia karena memiliki hubungan mendalam dengan era bersejarah baik masa Kesultanan maupun kolonialisme. Kekayaan budaya dan sejarahnya, membuat Malaka sebagai situs warisan yang dilindungi UNESCO pada tahun 2008.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Salah satu daya tarik Malaka adalah landmark ikonik yang beragam, terutama arsitektur religius yang dipadukan dengan gaya Islam dan Cina. Termasuk pasar lokal, restoran-restoran kecil dan pantai dengan perairan biru tua yang menenangkan. Waktu terbaik untuk mengunjungi Melaka, seperti halnya di wilayah Malaysia lainnya, adalah selama musim kemarau, dari bulan Maret hingga Oktober. Cuaca yang cerah sering kali diimbangi dengan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan. 

Berikut ini beberapa destinasi wisata dan hal terbaik yang dapat dilakukan wisatawan di Malaka. 

1. Warisan Baba & Nyonya

Awali petualangan di Malaka dengan mempelajari budaya Peranakan di Museum Warisan Baba & Nyonya. Museum ini bertempat di sebuah rumah abad ke-19 yang dulunya milik keluarga Chan, lalu dibuka sebagai museum pada tahun 1985. Pengunjung dapat melihat rumah Baba Chan Cheng Siew dan mengamati gaya rumah Peranakan pra-Perang Dunia II yang luar biasa. Tiket masuk bisa dibeli melalui websitenya, harganya mulai dari 15 ringgit hingga 25 ringgit atau sekitar Rp 54 hingga 90 ribu. Buka setiap hari dari jam 10 pagi hingga 4 sore, museum ini tutup setiap hari Selasa.

2. Jonker Street

Jonker Street merupakan salah satu kawasan paling ramai di Malaka. Wajib mengunjungi kawasan ini untuk melihat replika naga sepanjang 200 meter di pintu masuk, objek wisata Buku Rekor Malaysia yang melambangkan keberanian dan persatuan Melaka, hingga berburu kuliner dan barang-barang di pasar malamnya pada hari Jumat, Sabtu, atau Minggu. 

3. Dutch Square (Lapangan Merah)

Dutch Square identik dengan bangunan-bangunan kolonial berwarna merah. Mulai dari Menara Jam Melaka, yang dibangun pada tahun 1886 oleh Tan Jiak Kim, Air Mancur Ratu Victoria, dan Stadthuys, bangunan administrasi Belanda abad ke-17 yang sekarang menjadi Museum Sejarah dan Etnografi. Tepat di seberangnya terdapat Jonker Street. Alun-alun ini dapat diakses melalui Melaka Bus Town No.17.

4. Bukit St. Paul dan Gereja St. Paul

Terletak di dekat Dutch Square, wisatawan dapat mendaki St Paul's Hill selama lima hingga sepuluh menit melalui tangga putih yang indah menuju Gereja St Paul, yang dibangun antara tahun 1566 dan 1590. Dengan makam-makam tua Belanda dan artefak Kristen, tempat ini sangat cocok untuk menghabiskan waktu santai.

Masjid Selat Melaka, Melaka, Malaysia. Unsplash.com/Job Savelsberg

5. Kuil Cheng Hoon Teng Melaka

Kuil Cheng Hoon Teng Malaka adalah kuil tradisional Tionghoa tertua di Malaysia, yang didedikasikan untuk Dewi Welas Asih, Kuan Yin. Salah satu objek wisata terpopuler di Melaka, kuil ini terkenal akan seni dan patung-patungnya yang berwarna-warni. Pengunjung juga dapat mengagumi arsitekturnya yang mendetail, termasuk patung-patung rumit dan lukisan dinding yang menggambarkan kisah-kisah keagamaan. Kuil ini memainkan peran penting dalam melestarikan dan berbagi sejarah panjang migrasi orang Tionghoa ke Malaysia.

6. Masjid Selat Melaka

Masjid Selat Melaka, yang juga disebut 'masjid terapung', berdiri di atas panggung di sepanjang Selat Melaka. Daya tarik utama di sini adalah ilusi mengambang, yang tercipta saat air pasang atau cuaca berkabut melanda area tersebut. Sebab itu, waktu kunjungan yang ideal adalah saat matahari terbenam, supaya dapat mengabadikannya dalam bentuk yang paling cemerlang. Berbicara tentang mengabadikan keindahan objek wisata ini, arsitekturnya, yang memadukan pengaruh Melayu dan Timur Tengah, menarik perhatian Anda dengan menara lokal dan kubah yang memamerkan desain Timur Tengah.

7. A'Famosa

Dikenal juga sebagai Porta de Santiago, A'Famosa adalah bangunan Eropa tertua di Asia Tenggara yang dibangun oleh Portugis pada abad ke-16. Bangunan ini memiliki tembok tebal dan menara pengawas setinggi 40 meter. Sebaiknya mengikuti tur berpemandu untuk memahami betapa pentingnya bangunan ini dulu untuk mempertahankan diri dari pasukan musuh. 

8. Museum Kapal Selam

Museum Kapal Selam Melaka di Klebang menawarkan pengalaman langka menjelajahi kapal selam kelas Agosta 70. Dibangun pada tahun 1978 di Prancis, Angkatan Laut Malaysia menggunakan kapal selam tersebut untuk pelatihan hingga tahun 2009. Museum ini buka dari jam 9 pagi hingga 5 sore setiap hari kecuali hari Senin. 

TRAVEL AND LEISURE | MELAKA TOURISM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus