Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sumatera Barat akan menggelar Pasa Harau Art and Culture Festival edisi ketiga pada 13-15 Juli 2018 di Nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami beserta Komunitas Harau akan menyuguhkan beragam atraksi kebudayaan yang menarik dan langka bagi para pengunjung," kata Direktur Festival Pasa Harau Art and Culture Festival Dedi Novaldi dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu, 7/7.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dedi, festival tersebut merupakan upaya perbaikan ekosistem kebudayaan dengan aktor utama masyarakat dan pemerintah. Masyarakat Nagari Harau bergotong-royong menyiapkan pertunjukan, rumah inap, ragam instalasi seni serta mendorong keterlibatan para pemangku kepentingan kawasan Lembah Harau.
Direktur Produksi Pasa Harau Art and Culture Festival Sisca Aprisia mengatakan bahwa konten acaranya lebih beragam dibanding tahun lalu.
Berbagai komunitas seni pertunjukan dari Harau dan Payakumbuh, kata dia, akan turut meramaikan perhelatan kebudayaan yang biasanya dihadiri lebih dari 10 ribu pengunjung tersebut.
"Selain ragam seni pertunjukan tradisi, pada tahun ini kami menyuguhkan Harau Perfoming Art, yaitu pertunjukan kolaborasi antara warga Harau dengan seniman dari Thailand. Dia mengatakan, pertunjukan khas dalam festival itu seperti pertunjukan silek lancah, jelajah Nagari Harau dan lokakarya seni randai bagi wisatawan.
Asisten Deputi Pemasaran I Regional 1 Kementerian Pariwisata Masruroh mengatakan, Pasa Harau Art and Culture Festival bisa terus dikembangkan sebagai festival berbasis masyarakat yang berkelanjutan. "Festival ini bisa menjadi daya tarik menarik bagi wisatawan karena mereka akan tinggal bersama penduduk dan lokasi kemah di tengah Lembah Harau.
ANTARA