Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Aktivis Antituris Menyerbu Pantai di Mallorca Spanyol, Minta Turis Pulang

Mereka memperingatkan akan ada lebih banyak pawai protes dalam beberapa minggu ke depan di Mallorca dan tempat-tempat lain.

14 Agustus 2024 | 10.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Demonstran anti-pariwisata "bersenjata" spanduk dan poster menyerbu pantai pesta populer di Mallorca atau Majorca, Spanyol. Mereka melakukan kampanye di hadapan turis yang sedang berjemur di pantai pulau cantik itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pawai oleh aktivis anti-pariwisata telah berlangsung di seluruh Spanyol sepanjang musim panas karena penduduk setempat menuduh pengunjung "berkualitas rendah" memenuhi negara itu. Mereka menyalahkan pengunjung atas masalah seperti meningkatnya biaya hidup dan kurangnya perumahan bagi penduduk setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelompok sekitar 100 aktivis menyampaikan protes terhadap pengunjung pantai yang berjemur di hamparan pasir selama pawai. Foto-foto yang beredar akhir pekan lalu menunjukkan demonstran memegang spanduk dan plakat yang dihiasi dengan slogan-slogan seperti "Tourists go home" dan "Let's occupy our beaches". 

Pantai tempat mabuk-mabukan

Kelompok kampanye Majorca Platja Tour mendominasi pantai Balneario 6, yang terletak di Playa de Palma. Kelompok aktivis tersebut mengatakan mereka memilih daerah tersebut karena terkenal dengan mabuk-mabukan dan kekacauan.

Mereka memperingatkan akan ada lebih banyak pawai protes dalam beberapa minggu ke depan, termasuk di kota liburan dan klub malam populer Magaluf.

"Model pariwisata yang menurut kami sangat merugikan kami," kata kelompok tersebut mengkritik, seperti dilansir dari DailyMail, Senin, 12 Agustus 2024. 

Mengenang era 1960-an

Protes itu dianggap sebagai sebuah penghormatan bagi masa lalu Mallorca yang pada 1960-an dan 1970-an dianggap menyenangkan bagi warga lokal. Kini pulau ini dianggap sudah mengalami overtourism.

"40 tahun yang lalu, ketika saya masih muda, saya biasa datang ke sini untuk berenang, kemudian orang-orang mulai datang untuk minum dan keadaan menjadi buruk," kata seorang pengunjuk rasa.

"Kami mencoba, selama beberapa jam, untuk mengingat bahwa gundukan pasir ini adalah milik semua warga Majorca, bukan hanya turis, kita semua juga dapat menikmatinya," ujar yang lain. 

Namun, mereka menegaskan tidak menentang pariwisata, tetapi menentang model pariwisata yang memiskinkan.

"Kami juga ingin menjadi suara yang mengingatkan para wakil politik kami bahwa mereka tidak hanya bekerja untuk para elit besar tetapi untuk semua warga negara di negeri ini," ujar mereka menyimpulkan. 

Mallorca merupakan salah satu pulau di Kepulauan Balearic di Mediterania. Daerah ini terkenal dengan resor pantai, teluk terlindung, pegunungan kapur, serta peninggalan Romawi dan Moor. Dengan ibu kota Palma, tempat ini memiliki kehidupan malam, istana kerajaan Moor Almudaina, dan Katedral Santa Maria abad ke-13.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus