Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

ASN Yogyakarta Diimbau Staycation di Hotel Selama Libur Lebaran

PHRI Yogyakarta memperkirakan tingkat hunian hotel di tahun ini lebih parah dari tahun lalu.

10 Mei 2021 | 22.52 WIB

Petugas hotel di Yogyakarta meningkatkan penerapan protokol kesehatan seiring dengan perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di DI Yogyakarta hingga akhir September 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Perbesar
Petugas hotel di Yogyakarta meningkatkan penerapan protokol kesehatan seiring dengan perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di DI Yogyakarta hingga akhir September 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong para aparatur sipil negara atau ASN mengisi libur lebaran dengan staycation di hotel dalam area agolomerasi Yogyakarta. Tujuannya, meningkatkan okupansi hotel yang saat ini hanya 15 sampai 20 persen saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Tidak ada instruksi, kami hanya mengimbau kepada para aparatur sipil negara untuk berlibur dengan cara staycation di hotel atau homestay," kata Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Singgih Raharjo pada Senin, 10 Mei 2021. "Silakan staycation di hotel pilihan masing-masing."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Singgih menjelaskan tingkat hunian atau okupansi hotel di DI Yogyakrta kian terpuruk dalam beberapa waktu terakhir. Terlebih sejak berlakunya larangan mudik, maka tamu hotel semakin surut. Saat ini pengelola hotel bertahan dengan mengandalkan paket staycation yang membidik masyarakat lokal, termasuk ASN Yogyakarta yang tidak mudik.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI DI Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono mengatakan dampak larangan mudik membuat bisnis perhotelan merosot drastis. PHRI Yogyakarta memperkirakan tingkat hunian hotel di tahun ini lebih parah dari tahun lalu.

"Rata-rata okupansi perhotelan di DI Yogyakarta sebelumnya sudah turun 15 sampai 25 persen. Lalu pekan ini turun lagi hanya 0,5 sampai dengan 10 persen," kata Deddy. Reservasi paling tinggi yakni 0,6 persen terjadi pada 13 - 20 Mei 2021 atau selama larangan mudik berlaku. Upaya menawarkan paket staycation juga belum dapat diandalkan sepenuhnya karena saat ini daya beli masyarakat masih rendah.

"Kami berharap kalangan ASN Yogyakarta yang tidak boleh keluar kota atau mudik bisa membantu mengisi kekosongan hunian selama libur lebaran," kata Deddy. "Setidaknya, menginaplah satu atau dua hari di hotel yang sudah menerapkan protokol kesehatan dan memiliki sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environment atau CHSE."

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus