Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banyuwangi - Parade fesyen kontemporer Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2024 digelar Sabtu, 13 Juli 2024. Bertemakan "Ndaru Desa: Revival of Village", ribuan pasang mata menyaksikan para talent menampilkan aneka kostum di sepanjang jalanan kota yang menjadi catwalk BEC.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyuwangi Ethno Carnival kali ini menyajikan berbagai sisik melik potensi yang tersebar di 189 desa dan 28 kelurahan di bumi Blambangan tersebut. Sajian apik enam defile merangkum potensi-potensi itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Defile pertama menghadirkan warisan budaya yang masih lestari di berbagai desa di Banyuwangi. Salah satu contohnya, kostum dengan nuansa Seblang Olehsari yang dihiasi dengan omprog hijau dan seperangkat gamelan tersaji atraktif, melukiskan budaya agraris yang telah berusia ratusan tahun itu.
Kemudian, ada defile keindahan alam yang membentang di ujung timur Jawa. Nuansa hijau mendominasi warna kostum yang ditampilkan, menandakan keasrian dan kelestarian alam Banyuwangi yang baru saja ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, dipadu dengan kekayaan geologi dan keindahan lautnya.
“Tema ini sengaja kami angkat untuk menekankan pentingnya menghidupkan kembali potensi dan kegiatan lokal dari desa-desa di Banyuwangi,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandan dalam keterangan tertulis yang dikutip TEMPO, Ahad, 14 Juli 2024.
Desa dengan inovasi
Desa, imbuh Ipuk, tak semata harus memperkuat identitas lokalnya dengan beragam budaya dan potensi alamnya, namun juga tentang bagaimana desa beradapatasi dengan berbagai inovasi dan kemajuan teknologi.
“Smart Kampung yang dimulai dari desa sejatinya adalah upaya bagaimana kita semua harus bergegas menyongsong berbagai kemajuan zaman. Mewujudkan kesejahteraan dengan berbagai inovasi,” imbuh Ipuk.
Spirit inovasi dan penggunaan teknologi itu kemudian ditampilkan dalam defile berikutnya. Aneka kostum yang menyajikan beragam inovasi dan inklusifitas pemerintahan desa dalam penerapan teknologi digital terejawantah pada kostum-kostum yang futuristik.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi pagelaran yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) tersebut. “Saya melihat event ini bisa jadi acuan bagi penyelenggaraan Karisma Event Nusantara (KEN) di beberapa daerah lainnya,” ungkapnya seusai menyaksikan karnaval tersebut. "Paduan dan kreasinya juga sangat bisa menarik banyak kunjungan wisatawan."
Selain Sandiaga Uno, pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival kali ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri lainnya, antara lain Menteri PUPR Basuki Hadimuljo dan Menpan RB Abdullah Azwar Anas.