Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Bawa Piala dari Eropa, Film Sekala Niskala Pulang ke Indonesia

Berdasarkan pengalaman Kamila Andini malang melintang dalam festival film selama ini, tahun ini adalah salah satu tahun terbaik untuk film Indonesia.

26 Februari 2018 | 21.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Konferensi Pers Film Sekala Niskala, di Plaza Indonesia, Jakarta. Senin, 26 Februari 2017 (Aisha)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melakukan banyak perjalanan dari satu festival ke festival film lain serta meraih beberapa penghargaan, film Sekala Niskala (The Seen and Unseen) akhirnya akan ditayangkan di bioskop Tanah Air. Indonesia patut berbangga lantaran film panjang kedua karya Kamila Andini ini baru saja mendapatkan sebuah penghargaan dari salah satu ajang perfilman bergengsi di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekala Niskala meraih penghargaan film terbaik dalam Berlinale International Film Festival 2018 untuk program Generation Kplus. Penghargaan ini jadi penghargaan pertama yang diraih film Indonesia dalam ajang tersebut selama ini.

Berdasarkan pengalaman Kamila malang melintang dalam festival film dunia selama ini, tahun ini menurutnya adalah salah satu tahun terbaik bagi film Indonesia. Film Indonesia sedang banyak dibicarakan tak hanya dari sisi karya film art house, tapi juga perolehan angka penonton yang meninggi.

"Di festival-festival sebelumnya, saat orang membicarakan film Asia, biasanya mereka membicarakan karya dari Filipina atau Thailand, tapi tahun ini di festival-festival, film dari Indonesia mulai dibicarakan," tutur Kamila  di XXI Plaza Indonesia, Senin, 26 Februari 2018.

Bicara mengenai Sekala Niskala, Kamila  membutuhkan waktu cukup lama untuk menggarap film tersebut. Melewati beberapa kendala, termasuk soal ide cerita dan dana, film yang hampir 100 persen berbahasa Bali ini akhirnya bisa dapat banyak dukungan dari beberapa organisasi, seperti Hubert Bals Fund, Asia Pacific Screen Awards Children's Film Fund, Cinefondation La Residence, dan Doha Film Institute. Sentuhan Bali begitu kental lantaran pemain dan lokasinya pun di Bali.

Film ini jadi kebanggaan tersendiri yang dipersembahkan Kamila  untuk Indonesia, khususnya Bali. Ia mengaku senang bisa membuat sebuah karya yang begitu kental unsur kedaerahannya sebagai manusia yang berasal dari Timur. "Saya ingin menggambarkan manusia Indonesia dan juga Asia yang holistik," tuturnya. Kultur Bali ia pilih lantaran tempat ini begitu magis dan punya unsur holistik yang begitu kuat dalam keseharian hidup masyarakatnya.

Sekala Niskala merupakan sebuah karya yang filosofis. Banyak simbol yang bermain dan dihadirkan dalam film ini untuk merepresentasikan keseimbangan hidup, kepercayaan, serta mitos masyarakat.

Film ini bertutur tentang sepasang anak kembar buncing, Tantri dan Tantra. Saat Tantra tiba-tiba mengalami sakit keras, kakak kembarnya, Tantri, mencoba memahami kondisi tersebut dari sudut pandangnya sebagai anak-anak. Dilengkapi dengan sajian tari dan nyanyian, film ini makin kuat menampilkan sebuah tontonan imajinatif penuh emosi.

Sekala Niskala mulai melakukan penayangan perdana pada Senin, 26 Februari 2018. Film ini mulai diputar serentak di bioskop Tanah Air pada 8 Maret mendatang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus