Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Bedibai, Ritual Adat Kesultanan Bulungan yang Penuh Suasana Magis

Ritual adat Bedibai biasanya digelar setiao epringatan hari jadi Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan.

14 Oktober 2020 | 12.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Istana Kesultanan Bulungan di Kalimantan Utara. TEMPO/SG Wibisono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ada satu ritual yang selalu menarik disaksikan paea tamu peringatan hari jadi Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Namanya ritual Bedibai, salah satu agenda ritual adat Kesultanan Bulungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tahun ini, Kota Tanjung Selor berusia 230 tahun, sedangkan Kabupaten Bulungan 60 tahun. Pemerintah setempat tetap meenggelar acara peringatan walau secara sederhana. Tapi ritual satu ini tak ketinggalan.

Prosesi ritual Bedibai digelar di bangunan kuno di Tanjung Palas, eks kediaman Perdana Menteri Kesultanan Bulungan Datu Mansyur. Acaranya dihadiri oleh unsur pemerintah setempat dan tokoh adat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam ritual itu, disiapkan beragam perlengkapan seperti mahligai, miniatur Rumah Kayan, Biduk Babandung, Biduk Kayan, Kelengkeng dan sesajen. Ritual adat ini dilaksanakan dalam bahasa Bulungan diiringi musik yang bisa menimbulkan suasana magis.

Saat melaksanakan ritual, seorang nenek akan menari sambil membawa kipas. Ia juga mengitari beragam perlengkapan yang ada. Sesekali, ada lilin yang dimasukkan ke dalam mulutnya seperti sedang merokok. Konon, saat ritual digekar si nenek dirasuki roh leluhur.

Bedibai yang dikenal sebagai perhelatan Pesta Rakyat Birau digelar dengan tujuan meminta kepada Yang Maha Kuasa untuk menjaga keselamatan dan kesehatan serta terhindar dari segala bahaya dan bencana. Juga sebagai doa agar para pemimpin tetap sejahtera, panjang umur, dan terhindar dari segala bahaya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan Raden Tumenggung Datu Buyung Perkasa menuturkan sekilas sejarah Kesultanan Bulungan hingga ditetapkan hari jadi.

Penetapan hari jadi Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan setiap 12 Oktober merupakan hasil seminar pada 8 Mei 1991. Berdasarkan bukti-bukti sejarah, hasil seminar tersebut menetapkan hari Jadi Kota Tanjung Selor pada 12 Oktober 1790 dan Kabupaten Bulungan pada 12 Oktober 1960.

Sekilas sejarah suku bangsa Bulungan dari perkawinan suku melayu Brunei Datu Lancang dengan anak seorang anak kepala suku Dayak Putri Asung Luwan. Selain Datu Lancang, para pengikut pangeran yang semuanya laki juga menikah dengan gadis-gadis Dayak sehingga lahirnya suku Bulungan.
 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus