Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suara deburan ombak yang menghantam bebatuan karang begitu menenangkan hati. Deretan pepohonan turut meneduhkan dan membuat sejuk pesisir Pantai Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Siang itu, anak-anak, remaja bahkan orang tua asyik bermain di pantai ini. Anak-anak bermain pasir pantai, orang tua berenang di pinggir pantai, dan remaja sudah tentu berselfi ria di gugusan karang yang ada di Sindangkerta ini.
Air laut surut di siang hari. Batu karang yang berada sekitar 10 meter dari bibir pantai pun terlihat. Tidak perlu berbasah-basahan untuk sampai di gugusan karang, karena tinggi permukaan air hanya selutut orang dewasa.
Baca juga: Jakarta, Destinasi Domestik Favorit Liburan di Akhir Tahun 2017
Surutnya air laut dimanfaatkan untuk selfi dengan latar belakang pantai selatan. Selain itu ada pula wisatawan yang berusaha menangkap ikan-ikan kecil di bebatuan karang.
"Sore hari jika cuaca cerah, wisawatan bertambah. Mereka foto selfi saat Sunset. Sunset di Pantai Sindangkerta cukup indah, banyak diburu wisatawan," kata Erik Estrada, petugas yang memungut tiket masuk Pantai Sindangkerta saat ditemui Ahad 3 Desember 2017.
Pengunjung Pantai Sindangkerta, menurut Erik, ramai saat akhir pekan. Di hari-hari biasa, pengunjung tidak terlalu signifikan. "Sabtu-Minggu ramai," katanya.
Warga mencari remis laut di pasir Pantai Cipatujah, Desa Cipatujah,Tasikmalaya, Jawa Barat, (2/2). Kawasan pantai wisata ini menjadi salah satu yang terbebas dari eksploitasi tambang pasir besi di pesisir selatan Tasikmalaya. TEMPO/Prima Mulia
Tiket masuk pantai ini hanya Rp 3.500 per orang. Fasilitas yang sudah ada di antaranya, kamar ganti, kamar mandi atau toilet, dan mushala. Ada juga para pedagang yang menjajakan makanan ringan, hingga berjualan asesoris khas pantai.
"Alhamdulillah wisawatan tiap tahun meningkat. Terlihat dari Pendapatan Asli Daerah atau PAD yang meningkat tiap tahun," ujar Erik.
Pantai Sindangkerta berjarak 76 kilometer dari Kota Tasikmalaya. Wisatawan hanya butuh waktu sekitar 2 jam untuk tiba di pantai ini dari pusat kota Tasikmalaya. Salah seorang wisatawan, Dindin mengatakan, kondisi Pantai Sindangkerta cukup bersih. Anak-anak juga cukup aman berenang di pinggir pantai. "Kebetulan sudah lama enggak ke sini. Sekarang sudah lumayan baik penataannya," ucapnya.
Baca juga: Jalan-jalan di Musim Hujan, Apa Kata Dua Travel Blogger Ini?
Rina, remaja asal desa setempat mengatakan, pemandangan alam Pantai Sindangkerta sangat bagus. "Sangat indah. Kita bisa difoto di atas karang dengan latar belakang deburan ombak di belakang," ucapnya. Sore hari saat cuaca cerah, Rina dan temannya sering nongkrong di pinggir pantai untuk melihat indahnya matahari terbenam alias sunset. "Selfi saat sunset, keren banget," kata dia.
Ridwan, pengunjung lainnya mengatakan, di sore hari banyak pengunjung yang duduk di kirmir pembatas pantai untuk mengabadikan terbenamnya matahari. "Ada yang foto, selfi, merekam sunset," ujarnya
Keindahan Pantai Sindangkerta rupanya belum diketahui banyak orang. Pengunjung yang datang baru dari daerah Tasikmalaya dan sekitarnya.
Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Cipatujah sudah berupaya mengenalkan keindahan pantai ini. Salah satunya lewat media sosial. Namun hal itu dirasa belum cukup, perlu ada upaya lain agar pantai ini bisa dikenal, bahkan sampai ke mancanegara.
"Kenapa tidak terkenal? Papan penunjuk tempat wisatanya saja tidak pernah ada," kata Ketua Kompepar Cipatujah, Rahmat Saputra saat ditemui di Sindangkerta.
Keberadaan papan penunjuk area wisata, menurut Rahmat, sangat penting. Kalau perlu, pemerintah daerah membuat papan penunjuk area wisata ini di jalur utama selatan sehingga masyarakat yang melintas tahu ada objek wisata Pantai Sindangkerta.
Disebutkan, pemerintah daerah juga harus bekerjasama dengan pengelola hotel di berbagai daerah. "Bisa menjual paket wisata. Jadi saat menginap di hotel yang ada di Kota Tasikmalaya, wisatawan ditawari pula untuk berkunjung ke Sindangkerta. Di tiap kamar hotel misalnya dipasang foto Pantai Sindangkerta, agar mereka tahu," kata Rahmat.
Disarankan agar Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya mengundang pegiat pariwisata datang langsung ke Pantai Sindangkerta. Menurut Rahmat, masyarakat Cipatujah sudah sadar wisata. Mereka sangat mendukung kepariwisataan di Cipatujah. "Pangandaran bisa, Garut bisa. Masak Cipatujah tidak bisa," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini