Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Klaten - Bermain arung jeram di sepanjang Sungai Pusur, Klaten, Jawa Tengah akan diakhiri dengan pengalaman yang menantang adrenalin. Pengunjung yang melakoni wisata River Tubing Pusur Adventure atau RTPA mesti meluncur dari air terjun di Sungai Pusur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski ketinggiannya hanya berkisar tiga meter, air terjun di bawah jembatan batu peninggalan masa kolonial Belanda itu menjadi rintangan terakhir yang paling menguras adrenalin wisatawan di River Tubing Pusur Adventure. "Di air terjun itu kami punya permainan Talang Challenge," kata Ketua Komunitas RTPA, Aris Wardoyo, 39 tahun, kepada Tempo, Rabu, 15 Mei 2019.
River Tubing Pusur Adventure adalah objek wisata alam di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Wisata alam ini menawarkan pengalaman mengarungi jeram Sungai Pusur dengan menumpang 'perahu' mini dari ban dalam traktor yang dipasangi tali pengaman.
Jika 40 persen anggota dari setiap rombongan wisatawan bisa melewati air terjun tanpa terlempar dari ban, Aris mengatakan, Komunitas RTPA akan menggratiskan seluruh biaya paket wisata rombongan tersebut.
Sejumlah wisatawan mengisi liburan dengan bermain arung jeram di River Tubing Pusur Adventure, Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. TEMPO | Dinda Leo Listy
"Pernah ada satu rombongan yang terdiri dari sepuluh orang, empat di antaranya berhasil lolos dari Talang Challenge. Ya sudah, semuanya gratis," kata Aris. Kenyataannya tak sedikit rombongan wisatawan yang kandas di Talang Challenge karena seluruh anggotanya terlempar dari ban saat mendarat di palung sungai berkedalaman sekitar 5 meter.
Setiap rombongan wisatawan minimal lima orang. Sedangkan paket wisatanya ada dua pilihan, yakni Rp 50 ribu dan Rp 70 ribu per orang. Yang membedakan dari dua paket itu hanya pada menu makanan yang disajikan di akhir petualangan.
Adapun petualangan yang ditawarkan sama, yakni mengarungi jernih dan dinginnya Sungai Pusur sepanjang 1,4 kilometer dengan waktu tempuh berkisar 1 sampai 1,5 jam.
"Berwisata di RTPA ini cukup menantang. Sungainya memang tidak lebar, tapi arus jeramnya lumayan deras, jadi tidak perlu lagi mengayunkan tangan. Air terjunnya juga curam," kata Nurul Aisyah, wisatawan asal Kabupaten Banyumas.
Menurut Aris, tidak ada istilah rugi bagi Komunitas RTPA dengan menggratiskan rombongan wisatawan yang memenangkan Talang Challenge. Sebab, meski dikelola sebagai objek wisata dengan sistem manajemen yang profesional sejak 2015, RTPA tidak melulu mengejar keuntungan.
"Tujuan komunitas kami menjadikan Sungai Pusur sebagai wahana edukasi pentingnya merawat alam dan lingkungan," kata Aris yang juga aktif dalam gerakan Sekolah Sungai Klaten. "Ibarat rumah, sungai akan rusak jika tidak dipelihara dan menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat di sekitarnya."
Wisatawan River Tubing Pusur Adventure berfoto di air terjun kecil di tengah perjalanan menyusuri Sungai Pusur di Klaten, Jawa Tengah. TEMPO | Dinda Leo Listy
Arif menambahkan, RTPA buka tiap hari dengan jadwal yang fleksibel. Sebelum datang, rombongan wisatawan disarankan memesan dulu melalui akun Instagram atau Facebook untuk mengatur jadwal. Setiap hari maksimal ada empat trip arung jeram, mulai pukul 08.00 dan terakhir pukul 14.30.
River Tubing Pusur Adventure tidak melayani wisatawan hingga sore karena cahaya matahari sudah redup tak kurang bagus untuk pemotretan. "Kami sudah memanfaatkan Sungai Pusur sejak pagi sampai siang. Sorenya giliran makhluk selain manusia menikmati kedamaian habitatnya. Makhluk lain itu bisa ikan, reptil, serangga, pohon-pohon, hingga makhluk yang tak kasat mata," kata Aris.