Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Taman Wisata Candi atau TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko menyambut datangnya tahun 2022 dengan menyiapkan sejumlah program wisata minat khusus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC, Hetty Herawati mengatakan, setidaknya ada tiga program yang akan digarap di Candi Prambanan pada tahun depan dan telah diuji coba pada 2021. "Tiga atraksi di Candi Prambanan itu adalah ekspedisi malam, eksplorasi sepeda, dan arkeolog junior," kata Hetty dalam acara sarasehan 30 tahun Candi Prambanan sebagai Warisan Budaya Dunia pada Rabu, 22 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hetty mengatakan, tiga prgram itu merupakan jenis atraksi naratif atau eksperensial yang mengajak wisatawan melihat Candi Prambanan dengan lebih dalam. Mereka tak sekadar melihat-lihat, berfoto, lalu pulang, melainkan juga mengalami sensasi berbeda dalam wisata.
Dalam program ekspedisi malam misalkan, wisatawan akan menjelajahi sudut-sudut Candi Prambanan pada malam hari. Wisatawan dipandu untuk belajar dan berdialog tentang kehidupan dan aktivitas masyarakat yang tinggal di sekitar Candi Prambanan melalui relief.
"Kami sudah beberapa kali uji coba ekspedisi malam," kata Hetty. Pengelola masih mematangkan program tersebut dengan melibatkan para pakar, khususnya dari balai arkeologi dan cagar budaya. Atraksi kedua yakni eksplorasi sepeda mengajak wisatawan berkeliling menyambangi kehidupan masyarakat dan artefak-artefak di sekitar candi. Ada satu-dua titik yang akan menjadi bahan diskusi bersama pemandu wisata.
Sementara atraksi ketiga adalah arkeolog junior. Dalam program ini, pengelola Candi Borobudur menyasar siswa pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama. Pemandu wisata akan membimbing mereka saat menjelajahi lebih dalam makna dari relief di Candi Prambanan.
"Semua program ini berorientasi pada kualitas, bukan kuantitas," kata Hetty. "Jadi, bukan banyak-banyakan wisatawan, melainnkan kami ingin pengunjung mendapatkan nilai lebih, pengalaman berharga saat datang ke Candi Prambanan."
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang hadir secara daring dalam sarasehan itu mengatakan, tren wisata pasca-pandemi akan lebih menitikberatkan kualitas, bukan kuantitas. "Para pengelola destinasi wisata harus bisa beradapatasi dengan kondisi itu," ujarnya. Contoh, wisatawan mendapatkan cerita menarik atau merasakan sensasi berbeda dengan mengikuti berbagai kegiatan.
Direktur Urusan Agama Hindu Direktorat Jenderal Pembinaan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama, Trimo mengatakan sedang menyusun kesepakatan kerjasama pemanfaatan Candi Prambanan dan Candi Borobudur sebagai destinasi religi, terutama bagi umat Hindu dan Buddha dunia. "Bentuk kerja sama bisa berupa paket-paket wisata religi untuk menarik umat Hindu dari berbagai negara untuk berkunjung," katanya.
Paket wisata religi yang dimaksud berupa ekplorasi candi-candi di sekitar Candi Prambanan secara menyeluruh. Dengan begitu, wisatawan tak sekedar melihat candi, tetapi juga mempelajarinya. Di sekitar Candi Prambanan terdapat beberapa candi, seperti Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu.
Baca juga:
Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Jadwal Pertunjukan Ramayana Ballet di Prambanan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.