Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Promosi Pariwisata Daerah Lombok Timur akan memamerkan sejumlah hasil kerajinan desa wisata dalam bazar MotoGP Mandalika. Hasil kerajinan warga desa itu bisa menjadi cinderamata yang dibeli para penonton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu desa wisata yang produk kerajinannya akan ditampilkan adalah Desa Loyok di Kecamatan Sikur. "Hampir semua produk bahan bambu dan kayu serta kain sudah bisa dijual di sana," kata Sekretaris Desa Loyok Isnaini, Senin, 24 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Desa wisata Loyok selama ini menjadi salah satu desa tempat wisatawan mancanegara menginap. Desa itu menghasilkan tas anyaman bambu, tas pasar, gandek (tas khas suku Sasak), tempat tisu, kotak sampah, tas belanja, kap lampu, hiasan lampu hingga meja kursi bambu.
Hasil kerajinan itu diproduksi oleh sekitar 830 pengrajin yang berasal dari Dusun Mangkling. "Produk lokal kerajinan Loyok ini sudah menjadi lifestyle. Apapun yang diinginkan pemesan bisa diwujudkan di sini," ujar Kepala Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat Nuryanti.
Nuryanti mengatakan bahkan pernah ada pesanan dari Jepang. "Ini semua berkat pendampingan yang dilakukan sejak lama menggunakan peralatan mesin-mesin yang diberikan pemerintah," ujarnya.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Lombok Timur Muhammad Nursandi mengatakan Loyok merupakan desa wisata yang cukup tua di wilayah Lombok Timur. Sejak lama, Loyok terkenal dengan kerajinan anyaman bambu yang kemudian menjadi souvenir atau cinderamata oleh pengunjung wisatawan mancanegara.
"Juga tersebar luas ke beberapa wilayah destinasi ternama di Indonesia, salah satunya di Bali," kata Nursandi.
Hasil kerajinan Loyok dikirimkan ke biro perjalanan dan toko-toko souvenir yang ada di Bali untuk dijual ke pengunjung mancanegara, bahkan diekspor ke luar negeri. Bagi pengunjung yang tidak ingin sekadar membeli kerajinan, bisa datang langsung ke desa wisata itu untuk menyaksikan langsung proses pembuatan kerajinan tangan anyaman bambu tersebut.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.