Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Didi Kempot: Ciptakan Ratusan Lagu, Terkenal di Suriname, dan Banjir Penghargaan

Penyanyi campur sari Didi Kempot meninggal dua tahun lalu. The Father of Broken Heart terkenal sampai Suriname dan telah ciptakan ratusan lagu.

5 Mei 2022 | 14.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, Selasa 5 Mei 2020, penyanyi campursari Didi Kempot meninggal dunia. Pelantun lagu Stasiun Balapan itu wafat pukul 07.45 di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah. Didi meninggal tak lama setelah masuk rumah sakit. The Father of Broken Heart itu mengalami henti jantung, diduga karena kelelahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemilik nama lengkap Dionisius Prasetyo itu sempat populer sekitar era 2000-an. Nama Didi Kempot kembali naik daun setelah Sobat Ambyar, penggemar Didi, menggaungkan namanya sebagai The Godfather of Broken Heart. Didi Kempot memang kental dengan genre lagu tentang patah hati. Beberapa lagu yang terkenal di antaranya Sewu Kutho, Stasiun Balapan, Ambyar, dan Tatu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama hidupnya, Didi Kempot telah menggubah sekitar 700 lebih judul lagu. Sebagian besar lagunya ditulis dalam bahasa Jawa dengan tema patah hati dan kesedihan. Berikut sejumlah album karya Didi Kempot, Eling Kowe (1997), Sukses (2000), Emas Didi Kempot Yen Ing Tawang 2001, Didi Kempot Sewu Kuto 2002, Emas Didi Kempot (2002), King of Tembang Jawa (2002), dan Hotel Malioboro (2007). Tiga tahun hiatus melahirkan album, Didi Kempot kembali merilis karyanya. Bahkan empat album sekaligus dalam setahun pada 2010, yaitu Lagu HITS (2010), Emas Didi Kempot (2010), Didi Kempot (2010), dan Campursari In Fantasy Orchestra (2010).

Selain itu, hingga akhir hayatnya, Didi juga terus berkarya. Total belasan album yang ditelurkan Didi Kempot rentang 2011 hingga 2020, yaitu Lagu-Lagu Terbaik Campursari (2011), Didi Kempot Dangdut Koplo (feat. Yan Vellia) (2012), Didi Kempot Get Joss (2012), Legendaris Didi Kempot Walang Kekek (2013), Legendaris Didi Kempot (2013), Sukses Didi Kempot (2014), Ketaman Asmoro (2016), Kasmaran (2016), Didi Kempot Umbul Jambe (2016), Campursari Dangdut Koplo (2017), The Best Didi Kempot, Vol. 1 (Compilation) (2018), dan Didi Kempot Live Studio Session (2018).

Didi juga kerap menulis lagu dengan nama suatu tempat. Dia meyakini bahwa sebuah tempat memiliki kenangan tersendiri bagi setiap orang. “Kangen Nickerie” misalnya, ini bukan nama tempat di Indonesia. Nickerie merupakan distrik di Suriname, sebuah tempat di mana namanya kondang di sana. Selain di Indonesia, Didi memang terkenal di Suriname. Bahkan Didi Kempot mendapatkan anugerah sebagai The most popular singer in Suriname karena berkali-kali memenangi anugerah musik nasional di Suriname.

Lagu Kowe Isih Neng Kene diciptakan Didi untuk mengenang almarhum Tomy Radji. Dia adalah pengusaha Jawa Suriname yang mempopulerkan Didi di Suriname melalui stasiun radio dan televisi miliknya. Kedekatan Didi dengan Suriname memang terjalin sejak awal kariernya. Menurut Soewarto Moestadja, yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Suriname pada 2013, Didi dikenal di Suriname sejak 1980-an. Bahkan albumnya saat itu langsung mendapat anugerah album terbaik di negara dengan persentase 15 penduduk etnis Jawa itu.

“Saya nyanyi ada satu lagu Jawa judulnya Cidro, di Indonesia kurang terkenal, ternyata ada turis Suriname di Indonesia, domisili di Belanda, lagu itu lalu diputar di radio Amsterdam, lagunya digemari sekali,” kata Didi kepada Tempo, pada Maret 2020 lalu.

Selain penghargaan di negeri orang, Didi juga banjir penghargaan di Tanah Air. Didi Kempot berhasil memenangkan belasan Anugerah Musik. Dia memenangkan Anugerah Musik Indonesia 2001 dengan tiga kategori sekaligus, yaitu kategori Artis Solo Pria/Wanita Terbaik, kategori Penyanyi Terbaik, dan kategori Artis Solo/Duo/Group/Kolaborasi Terbaik. Kemudian pada Anugerah Musik Indonesia 2002, Didi memenangkan anugerah kategori Album Terbaik.

Berikut daftar penghargaan musik yang diperoleh Didi Kempot:

• Anugerah Dangdut TPI 2002 kategori Lagu Dangdut Etnik Terbaik

• Anugerah Musik Indonesia 2003 kategori Karya Produksi Tradisional Terbaik

• Anugerah Dangdut TPI 2003 kategori Penyanyi Rekaman Lagu Dangdut Etnik Terbaik

• Anugerah Musik Indonesia 2010 kategori Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik

• Anugerah Musik Indonesia 2011 kategori Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik

• Anugerah Musik Indonesia 2013 kategori Solo, Duo/Grup Dangdut Berbahasa Daerah

• Indonesian Dangdut Award 2019 kategori Penghargaan Khusus Maestro Campursari

• Anugerah Musik Indonesia 2020 kategori Legend Awards (Didi Kempot bersama Nike Ardilla dan Nasution Bersaudara), dan Kategori Artis Solo Pria/Wanita/Grup/Kolaborasi Dangdut Berbahasa Daerah Terbaik.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus