Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Bepergian dengan Bus Makin Diminati akibat Ketakutan Naik Pesawat

Selain ketakutan karena beberapa kecelakaan pesawat di AS, melonjaknya penumpang bus juga disebabkan ongkos lebih murah dan aturan lebih longgar.

6 Maret 2025 | 07.08 WIB

Ilustrasi bus (Pixabay)
Perbesar
Ilustrasi bus (Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penumpang bus di Amerika Serikat terus meningkat imbas dari ketakutan pelancong naik pesawat terbang. Hal tersebut diakibatkan banyaknya insiden kecelakan pesawat serta mahalnya biaya perjalanan udara. Salah satu kecelakaan belum lama terjadi adalah insiden tabrakannya pesawat American Airlines dengan helikopter Black Hawk milik militer angkatan udara AS di atas Sungai Potomac, Washington DC, pada 29 Januari 2025, yang mengakibatkan seluruh penumpang dan kru meninggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagian orang yang merasa gugup dan takut naik transportasi lepas landas ini, memilih moda perjalanan lain, yaitu bus. Kai Boysan, seorang penduduk Dallas sekaligus CEO Flix North America, perusahaan induk dari FlixBus dan Greyhound, mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah mengalami peningkatan jumlah penumpang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Jumlah penumpang bus antarkota terus meningkat karena semakin banyak pelancong jarak jauh yang mempertimbangkan kembali pilihan mereka dan menyadari bus sebagai alternatif alamiah daripada terbang atau berkendara," kata Boysan, seperti dilansir dari Fox News Digital.

Ia menambahkan bahwa ketakutan akan terbang bukanlah hal baru. Banyak pelancong selalu lebih memilih tetap di darat karena berbagai alasan, baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memiliki kontrol lebih banyak atas perjalanan mereka.

Juru bicara FlixBus mengungkapkan bahwa jumlah penumpang jaringan Greyhound dan FlixBus tumbuh dengan persentase dua digit dari tahun ke tahun pada 2024, dibandingkan 2023, yang merupakan kelanjutan dari tren pertumbuhan. Peningkatan jumlah penumpang terus berlanjut hingga 2025, namun data tentang melonjaknya pengguna jasa transportasi itu baru tersedia April mendatang.

Kenyamanan Naik Bus

Selain takut naik pesawat, pelancong memilih bus sebagai moda transportasi disebabkan oleh beberapa alasan lain, seperti tidak adanya biaya bagasi dan tidak perlu antre di pemeriksaan keamanan. "Ini karena harga tiket pesawat yang mahal, ketidakpastian, atau kemudahan akses langsung dari satu kota ke kota lain," ujar juru bicara FlixBus.

Selain itu, Boysan menyoroti keandalan, keterjangkauan, serta fleksibilitas sebagai faktor yang memberikan dorongan terhadap peningkatan jumlah penumpang bus. "Bepergian dengan bus sangat berbeda dari masa lalu dan telah berkembang menjadi pengalaman modern yang digerakkan oleh teknologi, menawarkan Wi-Fi gratis, stopkontak, dan tempat duduk luas yang membuat perjalanan jauh lebih nyaman dan mudah," ucapnya. 

Melansir laman Wander-Lust, bepergian menggunakan bus memberikan keuntungan untuk penumpang fokus terhadap pemandangan selama perjalanan tanpa rasa khawatir. Keuntungan lain dari bus adalah fleksibilitas rute, memungkinkan untuk menjangkau permukiman kecil sehingga memberi kesempatan memilih titik akhir perjalanan lebih nyaman tanpa perlu pindah.

Penyebab Aerophobia atau Ketakutan Naik Pesawat

Brian Morris dari Salt Lake City, seorang penderita aerophobia atau ketakutan berlebih terhadap penerbangan, menciptakan "Flight Deck: Fear Of Flying Flash Cards" untuk membantu penumpang yang cemas menenangkan diri dengan memahami prosedur lepas landas dan keseluruhan pengalaman perjalanan udara.

"Dengan adanya insiden dan kecelakaan penerbangan baru-baru ini, saya tahu betul bagaimana peristiwa tersebut dapat membangkitkan rasa takut dan ketidakpastian pada banyak orang," kata Morris. "Terutama ketika kita dibombardir dengan video dan laporan tentang insiden penerbangan," tambahnya.

Cleveland Clinic juga mencatat bahwa aerophobia dapat dipicu oleh berita tentang kecelakaan pesawat, proses lepas landas dan pendaratan, serta turbulensi.

Pesawat Masih Jadi Moda Paling Aman

Hasil pencarian Google Trends untuk frasa "Apakah aman terbang?" melonjak selama Februari. Namun, berdasarkan Laporan Tahunan Statistik Transportasi (TSAR) 2024, pesawat terbang adalah moda transportasi paling aman dibanding kendaraan lain.

“Insiden transportasi untuk semua moda menelan korban 44.546 jiwa pada 2022, yang semuanya, kecuali 2.032, melibatkan kendaraan bermotor di jalan raya. Estimasi awal untuk tahun 2023 menunjukkan penurunan lebih lanjut dalam jumlah kematian,” kata laporan tersebut dikutip dari USA Today.

Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional, pada 2023, di seluruh dunia hanya ada satu kecelakaan pesawat komersial fatal, yang mengakibatkan 72 kematian.

NIA NUR FADILLAH | FOX NEWS | USA TODAY

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus