Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harimau merupakan salah satu mamalia yang nyaris punah. Selain konfliknya dengan manusia, hewan buruan dan wilayah perburuan kian menyempit. Harimau Jawa bahkan sudah punah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inilah yang mendorong Bali Zoo menggelar peringatan Hari Harimau se-Dunia pada 28 Juli lalu. Dalam peringatan itu tampak, beberapa wisatawan dengan gembira mewarnai wajahnya dengan cat air khusus di kebun binatang Bali Zoo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Motif lukis wajah yang dibuat menyerupai wajah harimau. Face painting sengaja dibuat oleh pengelola untuk memeriahkan hari harimau sedunia yang jatuh pada 29 Juli 2019, “Kami ingin merayakan hari harimau sedunia dengan lebih asik,” kata Humas Kebun Binatang Bali Zoo, Emma Kristina Chandra.
Emma berharap pengunjung atau wisatawan yang datang ke Bali Zoo terhibur dengan adanya kegiatan face painting. Pengelola kebun binatang menyediakan jasa pelukis wajah khusus untuk face painting.
I Putu Suardana, merupakan pelukis wajah yang merias wisatawan saat hari harimau sedunia di Bali Zoo. Pria 42 tahun ini mengatakan, membutuhkan waktu sekitar 5 menit, “Untuk model riasannya menyesuaikan dengan teman harimau,” ujarnya.
Anak-anak banyak yang berminat dengan face painting. Seorang pengunjung Bali Zoo, Tian, 26 tahun senang dengan adanya face painting. Anaknya, Rico, 4 tahun ikut merias wajah dengan motif harimau, “Membuat kita menjadi peduli dengan harimau,” ujarnya.
Wisatawan lain Valentina, asal Chile juga ikut merias wajahnya dengan motif harimau. “Sebagai penghargaan terhadap hewan saat hari harimau sedunia,” ujarnya. Meski begitu, perempuan berambut pirang ini mengatakan, lebih suka dengan hewan air seperti ikan dan kura-kura.