Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Fenomena Hari Tanpa Hujan, Pelaku Wisata Yogyakarta Diimbau Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi

Potensi bencana hidrometeorologi yang diwaspadai di Yogyakarta terutama tanah longsor, banjir, banjir lahar, angin kencang, pohon tumbang.

20 November 2023 | 22.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah wisatawan menggunakan jasa Jeep Lava Tour Merapi di kawasan Kalikuning, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu, 7 November 2020. Hingga Sabtu (7/11), Jeep Lava Tour Merapi tetap beroperasi dengan rute di luar zona lima km dari puncak Gunung Merapi menyusul naiknya status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jelang akhir November ini, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali diwarnai fenomena hari tanpa hujan. Hujan hanya sempat membasahi wilayah Yogyakarta pada dasarian pertama November 2023 ini kemudian seakan menghilang lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebaran curah hujan selama periode dasarian II November (tanggal 11 sampai 20) wilayah Yogyakarta dalam kategori rendah - tinggi dengan curah hujan berkisar 0
-200 mm," kata Kepala Stasiun Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY Reni Kraningtyas pada Senin, 20 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika dibandingkan dengan kondisi normalnya, sifat hujan dasarian Il November di Yogyakarta tampak bervariasi di bawah normal sampai di atas normal. Dari citra radar cuaca yang tercatat BMKG sepanjang pagi hingga sore, nyaris tak tampak ada awan hujan di atas langit Yogyakarta sepanjang hari ini.

"Kondisi umumnya wilayah Yogyakarta cerah berawan," kata dia. Baru mulai pukul 19.00 WIB awan hujan mulai terpantau. "Pergerakan awan hujan ke arah barat laut,"  kata dia.

Kondisi itu menimbulkan potensi hujan ringan di wilayah Kabupaten Sleman seperti di Kecamatan Turi, Kalasan, dan Prambanan. Potensi hujan ringan juga ada di Kabupaten Bantul terutama bagian dekat pesisir pantai selatan seperti Srandakan, Sanden, Kretek, Pundong, dan  Purwosari.

Waspada bencana hidrometeorologi

Dengan situasi cuaca yang kembali berubah ubah ini, Dinas Pariwisata Sleman Yogyakarta tetap mengimbau pelaku wisata mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, terutama pelaku wisata yang operasionalnya di destinasi destinasi lereng Gunung Merapi.

"Setiap pengelola destinasi di lereng Merapi sudah kami imbau untuk mulai memitigasi awal potensi bencana di wilayah masing-masing," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, Senin.

Hasil mitigasi awal potensi bencana hidrometeorologi itu pada pekan depan atau akhir November akan dibahas bersama dalam forum dinas pariwisata dan pengelola destinasi

"Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan maupun kenyamanan bagi wisatawan yang sedang berkunjung terutama saat Sleman dilanda cuaca ekstrem," kata dia.

Potensi bencana hidrometeorologi yang diwaspadai di Yogyakarta terutama tanah longsor, banjir, banjir lahar, angin kencang maupun pohon tumbang yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem.

PRIBADI WICAKSONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus