Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Jalur Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Terbatas dari Lombok Tengah

Ada 4 jalur pendakian di Gunung Rinjani, hanya satu yang memiliki kemungkinan bisa dibuka mulai November, itu pun tidak sampai Danau Segara Anak.

24 Oktober 2018 | 15.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mempertimbangkan untuk membuka jalur pendakian di Aik Berik, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat karena kerusakan akibat gempa bumi di kawasan tersebut tidak terlalu parah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kemungkinan pertengahan November mulai dibuka secara terbatas, tidak sampai ke Danau Segara Anak. Tapi kami survei lagi dan nanti hasilnya akan diumumkan,” kata Kepala BTNGR Sudioyo usai memimpin rapat koordinasi membahas kondisi jalur pendakian Gunung Rinjani di Mataram, Selasa, 23 Oktober 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jalur pendakian di Aik Berik merupakan satu dari empat jalur pendakian resmi yang selama ini dilewati para wisatawan menuju Danau Segara Anak dan puncak Gunung Rinjani. Sementara itu, tiga jalur pendakian lainnya belum boleh dibuka untuk aktivitas pendakian adalah jalur Timbanuh, Sembalun di Lombok Timur, Senaru di Lombok Utara.

Menurut Sudiyono, ketiga jalur tersebut dalam kondisi rusak berat akibat rentetan gempa berkekuatan 6-7 Magnitudo yang mengguncang Lombok 29 Juli-19 Agustus lalu Kerusakan yang ditimbulkan berupa retakan tanah dan masih adanya potensi longsor di sepanjang jalur pendakian sehingga membahayakan keselamatan jiwa manusia.

“Kami tidak begitu saja menentukan tiga jalur pendakian tersebut belum boleh dibuka. Tapi melalui survei berbagai pihak, ada ahli geologi, Balai Wilayah Sungai, TNI-Polri, Badan Penanggulan Bencana Daerah, dan Dinas Pariwisata Provinsi dan kabupaten/kota,” paparnya.

Khusus jalur pendakian Aik Berik, kata Sudiyono, hanya ada keretakan tanah akibat gempa, namun berdasarkan haisl survei masih memungkinkan untuk dilalui para pendaki. Jalurnya juga relatif datar dan masih ada titik-titik sumber mata air yang bisa dijumpai. Berbeda dengan jalur Senaru, Sembalun dan Timbanuh, sumber mata airnya banyak yang hilang akibat gempa.

Baca Juga: 

Ia menambahkan kelebihan lain dari jalur Aik Berik adalah vegetasi ang lebat sepanjang jalur sehingga kemungkinan perjumpaan dengan satwa akan lebih besar. Para pendaki juga bisa menikmati keindahan beberapa air terjun di sekitar jalur pendakian. Misal, air terjun di atas awan yang jarang dikunjungi wisatawan.

“Jadi, kami juga akan kombinasikan wisata pendakian dengan wisata air terjun yang ada di luar kawasan jalur pendakian, seperti air terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu” ia mengungkapkan.

Untuk itu, ia berharap dukungan dari semua pihak untuk membantu perbaikan sarana dan prasarana sebelum jalur pendakian resmi dimulai, yakni antara November-Desember 2018. Fasilitas yang sangat penting untuk diperbaiki adalah MCK, postperistirahatan, tempat berkemah dan rambu-rambu bagi pendaki. “Kami berharap dukungan dari Dinas Pariwisata, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, dan para pencinta alam untuk membantu perbaikan fasilitas mulai pintu masuk hingga pos terakhir pendakian yang direkomendasikan,” ucap Sudiyono menegaskan. 

ANTARA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus