Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Jangan Kaget Banyak yang Berubah di Gunung Api Purba Nglanggeran

Objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran bersiap untuk beroperasi kembali. Namun banyak hal yang bakal berubah, turis harus tahu.

17 Juni 2020 | 08.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Destinasi wisata unggulan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Gunung Api Purba Nglanggeran telah bersiap untuk beroperasi kembali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun turis akan menemui sejumlah hal baru. Pasalnya, aka ada sejumlah perubahan normal baru yang akan diterapkan pengelola obyek yang terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di antaranya aturan baru yang diterapkan adalah jam operasional dan kegiatan menginap serta kemping, “Saat beroperasi new normal nanti, untuk kegiatan seperti kemping dan menginap di home stay belum dulu," ujar Kepala Bagian Pemasaran, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran, Heru Purwanto Selasa 16 Juni 2020.

Selain itu, destinasi yang masuk bagian geopark dunia Gunung Sewu karena situs situs purbakalanya itu, juga belum akan beroperasi 24 jam seperti masa normal. Melainkan hanya beroperasi dari pagi hingga sore hari, "Setelah momen sunset obyek akan tutup," ujar Heru.

Sejumlah kebijakan itu dibuat pengelola demi menjaga protokol pencegahan penularan Covid-19 tetap berjalan. Sebab, misalnya, ketika wisatawan kemping di area puncak Gunung Api Purba itu, akan cukup sulit memantaunya.

Baca: Dilarang ke Gunung Api Purba Nglanggeran, Ini Cara Mengunjunginya

Wisatawan belum diizinkan menginap di home stay yang tersebar di sekitar area wisata, karena sebagian besar pemilik penginapan yang dikelola warga merupakan kelompok usia rentan tertular.

Sebelum memasuki kawasan objek wisata itu, tetap ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah disiapkan. Mulai pengunjung harus memakai masker selama di kawasan obyek, melakukan cuci tangan dan memakai hand sanitizer serta dicek suhu tubuhnya, oleh petugas yang berjaga. Wisatawan juga diatur saat antre pembelian tiket di loket.

Pengelola Gunung Nglanggeran masih menunggu lampu hijau dari Dinas Pariwisata Kabupaten dan DIY untuk kepastian kembali beroperasi.

Kepala Dinas Pariwista Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan, sebelum dioperasikan kembali, sejumlah obyek wisata di Gunungkidul menjalani simulasi wisata new normal pada 16-17 Juni 2020. Dimulai dari Gunung Api Purba Nglanggeran dan dilanjutkan Pantai Baron serta Pantai Kukup.

Desa Wisata Nglanggeran memiliki kontur bertebing dan berbukit, bekas gunung api purba. Foto: @jogjaku

Dari hasil simulasi itu lalu disosialisasikan secara virtual kepada pelaku industri wisata dan dilanjutkan dengan ujicoba melibatkan pengunjung, “Kemungkinan minggu depan ujicoba itu, tergantung kesiapan masing-masing destinasi yang telah melakukan simulasi,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus