Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan akibat pandemi Covid-19, sektor pariwisata terdampak sangat signifikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jika pada tahun 2019 angka kunjungan wisatawan tercatat sebanyak 4.378.600 orang, maka tahun 2020 kunjungan itu hanya sebanyak 1.384.781 orang,” ujar Wahyu saat berbicara dengan anggota asosiasi Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Yogyakarta, Kamis, 25 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penurunan kunjungan wisata sepanjang 2020 dipicu berbagai dampak turunan akibat pandemi. Mulai dari objek wisata yang memilih tidak beroperasi sementara, masih enggannya wisatawan berkunjung karena merasa khawatir serta berbagai kebijakan yang membatasi mobilitas untuk menekan penularan Covid-19.
Wahyu menuturkan Pemerintah Kota Yogya masih terus menginventarisasi permasalahan yang dihadapi dan langkah yang tepat untuk menentukan kebijakan kepariwisataan yang tepat di masa pandemi ini. Khususnya dari kalangan pelaku wisata sebagai bagian utama dari sektor terdampak itu.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah GIPI Yogyakarta Bobby Ardyanto mengatakan untuk kembali pulih di masa pandemi ini, kampanye dan strategi branding wisata mau tak mau harus menitikberatkan sektor kesehatan. “Kami sedang menginisiasi pembuatan paket wisata di mana para wisatawan akan merasa terjamin karena saat berwisata terpenuhi fasilitas layanan kesehatan dan protokol kesehatannya,” katanya.
Dalam penyusunan paket wisata itu, akan dihadirkan klinik kerja bersama bernama travel coridor yang nantinya tidak semata agen perjalanan wisata menjual paket. Namun juga melibatkan pemerintah setempat masuk dalam layanan khususnya penyediaan fasilitas kesehatan.
“Jadi ada upaya memberikan jaminan kepada wisata bahwa destinasi yang akan dikunjungi sudah terkondisikan benar-benar siap soal masalah kesehatan,” kata Bobby.
Wakil Wali Kota Yogya Heroe Poerwadi mengajak pelaku industri pariwisata dapat mendeklarasikan bahwa seluruh destinasi wisata di Kota Yogya sudah menerapkan protokol kesehatan. “Wisatawan perlu mengetahui bahwa seluruh destinasi di Kota Yogya sudah menerapkan protokol kesehatan, semua pelaku wisata juga wajib mengingatkan ketika terjadi pelanggaran,” ujarnya.
Heroe yang juga Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta itu mengatakan saat ini dilihat dari pertumbuhan kasus Covid-19 pada Februari 2021 sebenarnya sudah mulai turun jika dibandingkan pada Januari 2021 saat mencapai puncak kasus per mingguan sekitar 500. “Sekarang pada Februari kasus Covid-19 per minggu sebanyak 241 kasus,” kata dia.