Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Khofifah Promosikan Ngawi: Kartonyono Medhot Janji hingga Kebun Teh Jamus

Selain Tugu Kartonyono, di Ngawi terdapat sejumlah destinasi wisata lainnya yang menarik.

8 Maret 2021 | 09.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tugu Gading Kartonyono di Kabupaten Ngawi yang diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan. (ANTARA/Fiqih Arfani)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Pemerintah Kabupaten Ngawi mempromosikan beragam destinasi wisata di sana. Salah satunya adalah Tugu Gading Kartonyono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tugu Gading Kartonyono adalah ikon kota Ngawi yang identik dengan lagu Kartonyono Medhot Janji yang dipopulerkan oleh Denny Caknan. “Harus banyak dimunculkan Kartonyono Medhot Janji, dan dikuatkan bahwa itu punya Kabupaten Ngawi di Jatim, bukan daerah atau provinsi lain,” kata Khofifah di Surabaya, Ahad, 7 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Khofifah, pendekatan budaya melalui seni atau musik memiliki daya tarik tinggi untuk mendatangkan wisatawan. Apalagi Denny Caknan yang melantunkan lagu tersebut adalah pria yang pernah bekerja di Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Ngawi.

“Tugunya (Tugu Kartonyono) ada di Ngawi, Mas Denny juga dari sana. Harus maksimalkan untuk kemajuan dan kesejahteraan Ngawi,” kata Khofifah.

Selain Kartonyono, menurut Khofifah, di Ngawi terdapat sejumlah destinasi wisata lainnya yang dinilai memiliki sejarah tinggi, seperti Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem, Museum Trinil dan Waduk Pondok.

Di bidang kuliner, Ngawi memiliki kekayaan Kebun Teh Jamus yang terletak di lereng Gunung Lawu sebelah utara, tepatnya di Desa Girikerto, Kecamatan Sine. Luasnya mencapai 478 hektare.

“Teh di sana ada rasa semacam kopi. Inikan aneh, sebab minumnya teh, tapi rasanya kopi. Kalau tidak di Ngawi ya tidak ada,” kata Khofifah.

Berikutnya adalah keunggulan di bidang kerajinan jati yang ada galerinya, yaitu Kerajinan Gembol di Jalan Raya Solo-Ngawi Km.16. Keterampilan dan kreativitas warga yang berada di lingkungan hutan jati itu mengolah limbah kayu menjadi karya kerajinan dengan nilai lebih tinggi. Bahkan, produk mereka telah dipasarkan hingga ke Jepang, Spanyol, Belanda dan Perancis.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus