Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Moekti lebih dikenal sebagai roker sebelum akhirnya memutuskan hijrah menjadi pendakwah. Kang Pupung Apun, adik Hari Moekti, mengatakan keputusan almarhum berhijrah berkat nasihat seorang ustad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Beliau dulu dinasehatin seorang ustad di Bogor, itu tahun 93 atau 94 gitu, lah. Waktu itu, dia bilang ke ustad, 'Oh, aku walau menjadi penyanyi aku nyumbang masjid, nyumbang ini-itu ke mana-mana'," kata Kang Pupung di Kawasan Cikereteg, Ciawi, Bogor, Senin, 25 Juni 2018.
"Lalu ustad itu bilang, 'Pak Hari Moekti, kamu itu seperti lilin. Kamu menerangi orang lain, tapi tubuhmu terbakar. Jadi, kalau mau sodakoh atau tolong orang lain harus dengan ilmunya.' Dari situ, beliau tersinggung, lalu mulai belajar mengaji ke ustad tersebut," ujar Kang Pupung.
Kang Pupun menuturkan almarhum Hari harus melalui proses dalam usahanya menjemput hidayah. Hari, kata dia, merasa tersindir dan ingin belajar agama lebih dalam lagi.
"Waktu itu, dia (Hari Moekti) tersinggung dan merasa ingin dibimbing. Jadi dia mendapat hidayah itu enggak gratis. Dia mencari hidayah itu sendiri. Dan akhirnya dia berilmu sampai akhir hayatnya dengan ilmu dakwahnya yang luar biasa," tuturnya.
Kini tugas dakwah Hari Moekti telah selesai. Sebagai adik, Kang Pupung mengaku siap meneruskan perjuangan almarhum. "Insya Allah cita-cita kami, adik-adiknya, untuk mengemban amanat dakwah tersebut," ucapnya.