Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan gagasannya tentang sekolah merdeka di akun Instagramnya, Ahad, 11 Oktober 2020. Ia mengaku sering mendapatkan pertanyaan mengenai konsep sekolah merdeka yang kerap dilontarkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sering saya ditanya, 'Mas Menteri, sekolah yang sudah merdeka itu seperti apa?' Saya jawab, 'Sekolah yang merdeka hanya bisa terlihat dari dalam kelas,'" katanya untuk menjawab pertanyaan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut mantan bos Gojek ini, mudah sekali untuk mengamati sekolah yang merdeka. Tinggal melihat ke dalam kelas dan perhatikan seberapa sering murid bertanya kepada gurunya. "Seberapa sering muridnya mencoba, seberapa sering muridnya berkarya," tulisnya menambahkan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam Webinar Nasional bertema "Recovery Pembangunan Nasional Pasca Pandemi melalui Konsep Pentahelix" yang diselenggarakan Universitas Negeri Surabaya, Selasa 4 Agustus 2020). (ANTARA Jatim/HO/WI)
Adik sineas, Rayya Makarim ini menjelaskan, parameter untuk menentukan sekolah merdeka memang terletak pada muridnya. Di dalam kelas yang merdeka, kata dia, setiap murid memiliki suara. Siswa yang belajar merasa merdeka untuk belajar, bertanya, dan mengungkapkan pendapatnya.
Pada unggahan sehari sebelumnya, Nadiem mengunggah obrolan panjangnya dalam siaran langsung di IG TV bersama sahabatnya, Dian Sastro. Ia menuturkan, merdeka belajar bermuara pada kemerdekaan guru menggunakan metode mengajarnya.
"Guru yang baik dia harus bisa menjaga fokus belajar muridnya, engagement antara dia dan muridnya berjalan baik, ada guru-guru yang melakukannya dengan cara keras tapi efektif, ada yang melakukan dengan cara entertaining sehingga terengage, ada juga yang memang passionnya di situ dan langsung kelihatan," ujarnya.