Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Krisdayanti berkunjung ke Candi Jago di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Minggu, 17 Oktober 2021. Memakai setelan celana panjang dan kemeja berwarna coklat, Krisdayanti naik sampai puncak candi dengan telangan kaki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Candi Jago atau candi Tumpang atau Jajaghu merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan Singhasari," tulis Krisdayanti di akun Instagram. "Nama Candi Tumpang melekat lantaran lokasi candi berada di Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Krisdayanti sigap menapaki setiap susunan undakan candi berwarna abu-abu tua. Untuk keamanan dan mencegah tergelincir, memang sebaiknya tidak beralas kaki. Sampai di puncak, dia menunjukkan bagaimana suasana di sekeliling candi dari atas.
Candi Jago atau Candi Tumpang terletak sekitar 22 kilometer arah timur Kota Malang. Selain bernama Candi Jago atau Candi Tumpang, penduduk sekitar juga menyebutnya sebagai Cungkup. Menurut informasi dalam situs resmi Perpustakaan Nasional, berdasarkan kitab Negarakertagama dan Pararaton, nama candi ini sejatinya adalah Jajaghu.
Krisdayanti di puncak Candi Jago, Tumpang, Malang, Jawa Timur. Foto: Instagram
Dalam pupuh 41 gatra keempat Negarakertagama menjelaskan Raja Wisnuwardhana yang memerintah Singasari menganut agama Syiwa Buddha, yaitu suatu aliran keagamaan yang merupakan perpaduan antara Hindu dan Buddha. Aliran tersebut berkembang selama masa pemerintahan Kerajaan Singasari, sebuah kerajaan yang letaknya sekitar 20 kilometer dari Candi Jago. Jajaghu berarti keagungan. Ini sebutan untuk tempat suci.
Pembangunan Candi Jago berlangsung sejak 1268 Masehi sampai 1280 Masehi sebagai penghormatan kepada Raja Singasari keempat, yakni Sri Jaya Wisnuwardhana. Meski dibangun pada masa pemerintahan Kerajaan Singasari, selama 1359 Masehi, candi ini paling sering dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit.
Keterkaitan Candi Jago dengan Kerajaan Singasari terlihat dari pahatan padma (teratai), yang menjulur ke atas dari bonggolnya, yang menghiasi tatakan arca-arcanya. Motif teratai sangat populer pada masa Kerajaan Singasari. Bagaimana desain candi dan Krisdayanti berada di ketinggian berapa di puncaknya?
Atap candi sudah hilang, sehingga tinggi bangunan aslinya tidak dapat diketahui dengan pasti. Tinggi bangunan Candi Jago yang ada sekarang sekitar 15 meter. Bangunan candi menghadap ke barat, berdiri di atas batur setinggi sekitar 1 meter dan kaki candi yang terdiri atas 3 teras bertingkat. Makin ke atas, teras kaki candi kian menyempit.
RINI K | YINOLA CRISSY ELENROSE HADRIAN | INSTAGRAM | PERPUSNAS
Baca juga:
Pruputan Prambanan, Paket Wisata Baru Plus Sarapan di Candi Prambanan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.