Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Delta Air Lines dengan nomor penerbangan 4819 jatuh pada Senin 17 Februari 2025. Pesawat itu terbakar dan terbalik saat mendarat di Bandara Internasional Toronto Pearson, Kanada. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, semua penumpang dievakuasi dengan selamat. Namun hal ini bukan suatu kebetulan, faktor prosedur pengamanan memainkan peran penting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sara Nelson presiden Asosiasi Pramugari-CWA, mengatakan sabuk pengaman adalah kunci untuk evakuasi yang aman bagi semua orang dalam penerbangan, sehingga tidak ada korban jiwa. "Jika seseorang tidak mengenakan sabuk pengaman dalam kecelakaan ini, kemungkinan kematian akan sangat tinggi," ujarnya seperti dilansir dari People.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wanita yang berprofesi sebagai pramugari selama hampir 29 tahun itu menjelaskan sabuk pengaman dan kursi pesawat dirancang khusus untuk tahan terhadap beberapa insiden paling parah. Mulai dari turbulensi yang tidak terduga hingga kasus kecelakaan pesawat yang jarang terjadi.
Sabuk pengaman dibuat untuk menahan penumpang dari gaya gravitasi yang hebat dan luar biasa Sedangkan kursi pesawat dirancang sedemikian rupa untuk menahan penumpang sebaik-baiknya agar tetap selamat. Sabuk pengaman dirancang untuk diikatkan ke kursi tersebut untuk menahan penumpang, baik untuk menahan kekuatan pendaratan darurat.
Menurut Sara, dekompresi eksplosif dengan penutup pintu terlepas dapat berubah menjadi kecelakaan fatal jika penumpang tidak mengenakan sabuk pengaman. Sebab itu awak kabin memberi tahu penumpag untuk selalu mengenakan sabuk pengaman selama penerbangan. "Karena Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di udara dengan turbulensi atau kemungkinan dekompresi eksplosif seperti itu. Kemampuan bertahan hidup Anda jauh lebih tinggi jika Anda mengenakan sabuk pengaman," ujarnya.
Salah satu penumpang di Delta 4819 mengingat semua orang terbalik tergantung seperti kelelawar" dari langit-langit kabin setelah pesawat terguling di landasan. Semua penumpang ditahan dengan kuat oleh pengaman sampai mereka dapat turun, baik sendiri atau dengan bantuan penumpang lain, awak kapal, dan petugas pertolongan pertama.
Dalam situasi seperti yang terjadi pada pesawat Delta Air Lines, Sara menambahkan selain mengenakan sabuk pengaman, hal penting lainya adalah penumpang sebaiknya mengikuti instruksi pramugari. Bahkan sejak ketika mereka naik pesawat, bagaimana penumpang seharusnya menyimpang barang bawaanny, hingga menonton atau mendengarkan pengarahan keselamatan sebelum lepas landas.
"Semua instruksi yang kami berikan dalam mempersiapkan penerbangan hingga keberangkatan adalah semua instruksi yang telah diterapkan karena mempelajari bencana penerbangan sebelumnya," katanya.
Pesawat Delta Air Lines dengan nomor penerbangan 4819 berangkat dari Bandara Internasional Minneapolis/St. Paul, dan jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Toronto Pearson, Ontario, Kanada sekitar pukul 14.45 waktu setempat.
CEO Delta Ed Bastian menyampaikan duka cita kepada penumpang yang terdampak insiden tersebut. "Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada banyak anggota tim Delta dan Endeavor serta para pihak yang cepat tanggap di lokasi kejadian. Kami sedang berupaya mengonfirmasi detailnya dan akan membagikan informasi terkini di news.delta.com segera. Sementara itu, harap berhati-hati dan tetaplah aman," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada USA Today.
Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat atau FAA mengatakan penyelidikan mengenai penyebab kecelakan pesawat ini masih terus dilakukan. Dewan Keselamatan Transportasi Kanada akan bertanggung jawab atas penyelidikan dan akan memberikan informasi terkini.
PEOPLE | USA TODAY
Foto 
