Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Nostalgia Anak Era 1980-an, Museum 198X Bandung Koleksi Ribuan Mainan Pop Culture

Museum 198X yang mulai dibuka sejak 2008, disambangi pengunjung dari berbagai kalangan.

25 Maret 2023 | 21.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mainan robot Voltus V (paling kanan) vintage orisinal dibanderol dengan harga Rp 15 juta di toko mainan Zero Toys sekaligus Museum Mainan 198X di Bandung, Rabu, 22 Februari 2023. Museum ini terbuka untuk umum di akhir pekan. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Museum 198X di Bandung menyimpan sekitar 3.300 unit mainan era 1980-an. Pintu bagi pengunjungnya hanya dibuka setiap akhir pekan pada Sabtu dan Ahaf dari pukul 11.00 hingga 19.00.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sekarang koleksinya masih terus ditambah,” kata Aldo Ikhwanul Khalid, pemilik Museum 198X, Jumat, 24 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Aldo, mainan yang dikoleksi dalam museum itu bergenre pop culture tanpa mainan tradisional. Beragam mainan buatan pabrik itu dipatok dari awal 1980 hingga akhir 1989 yang beredar di Indonesia. Angka tahun itu bisa diketahui dari keterangan di mainan juga hasil riset dokumentasi terkait waktu rilisnya dari pabrik.

Aldo bercerita pilihan koleksi mainan era 1980-an terkait dengan masa kecilnya. Selain untuk nostalgia, dia sengaja membuat museum agar koleksinya mainan itu bisa dinikmati oleh publik, terutama yang sebaya.

Museum 198X yang mulai dibuka sejak 2008, disambangi pengunjung dari berbagai kalangan seperti keluarga kecil, pecinta dan kolektor mainan, serta rombongan pelajar serta mahasiswa.

Ribuan mainan di museum itu tersebar di tiga lantai yang total luasnya sekitar 150 meter persegi. Lokasinya di Jalan Sunda Nomor 39 yang berbagi tempat dengan toko mainan Zero Toys rintisan Aldo bersama empat rekannya pada 1999.

Gerobak pedagang mainan era 1980-an menjadi salah satu koleksi mainan vintage di Museum Mainan 198X sekaligus toko Zero Toys di Bandung, Rabu, 22 Februari 2023. Museum ini mengoleksi sekitar 3.300 mainan legendaris dan terkenal dari era 1980 sampai 1990-an, mulai dari mainan robot, diecast, action figure, sampai game digital era 80-an. TEMPO/Prima mulia

Toko itu dikhususkan bagi pada kolektor mainan. “Masuk museum ini lewat pintu rahasia di toko,” kata Aldo.

Koleksi Museum 198X secara umum terbagi menjadi mainan biasa dan berkarakter yang mayoritas buatan Jepang dan Amerika Serikat. Selain itu, ada sebagian kecil yang merupakan mainan produksi lokal dan Eropa.

Aldo mengakui hampir semuanya mainan anak cowok, hanya sebagian kecil mainan anak cewek.

Sebelumnya ketika hanya selantai, museum itu bagi sebagian orang menjadi ruang penyesalan. Alasannya karena ketika pengunjung melihat koleksi mainan di sana, mereka teringat punya mainan serupa dulu semasa kecil tapi lalu hilang entah dimana. Bagi Aldo, setiap mainan koleksi di museum itu sangat berharga dan punya kisahnya masing-masing.

Cerita keunikan koleksi museum

Menurut Aldo, peredaran mainan itu dulu beragam dari yang dijual pedagang keliling hingga barang jualan di toko. Di antara mainan robot seperti Voltus, God Sigma dan Transformers, ada salah satu yang unik, yaitu Omnibot buatan Jepang. Ketika berusia 10 tahun, Aldo melihat robot itu dipajang dalam kotak kaca di sebuah pertokoan elit di Jakarta. “Dulu enggak tahu berapa harganya karena tidak dipasang,” ujarnya.

Aldo menduga robot itu berharga mahal pada masanya. Robot asli itu bisa diprogram untuk berjalan, diatur sebagai alarm dan menyapa dengan rekaman suara pemiliknya. Pada 2010, Aldo bisa mendapatkannya dari pedagang loak di Jakarta dengan membayar Rp 1 juta.

Kondisi fisiknya dinilai masih bagus, namun belum sempat dijajal untuk bergerak. Alasannya karena baterai sudah tidak sesuai dengan masa sekarang. “Biarkan dia terpajang, bukan sesuatu yang istimewa zaman sekarang," kata Aldo.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus