Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Nyanyi Sunyi Keindahan Pantai Barat Lampung-Bengkulu

Pantai Barat Sumatera memiliki pantai-pantai yang elok. Meski memiliki potensi wisata yang tinggi, namun belum tertata dengan baik.

16 Juli 2019 | 12.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan menyaksikan matahari terbenam di Pantai Kiluan, Lampung. TEMPO/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menyisiri pantai barat Sumatera dari kota Liwa dan Krui, Lampung, begitu menyenangkan. Hamparan sawah yang menghijau, serta sungai-sungai kecil yang membelah kampong-kampung, menciptakan suasana yang meneduhkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selepas dari dua kota itu, pemandangan agraria berubah menjadi kawasan bahari. Pantai-pantai pesisir Barat memiliki karakter ombak yang menggelora ala Samudera Hindia. Memasuki Bengkulu, pasir berpasir putih berselang seling dengan pantai berbatu granit, menyuguhkan potensi wisata bahari yang besar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wilayah pantai barat Sumatera memang memiliki berbagai spot pantai yang indah. Namun belum semuanya dimanfaatkan semaksimal mungkin, agar menjadi destinasi papan atas. Salah satunya, Way Sindi, Lampung Barat.

Wilayah Way Sindi merupakan muara beberapa sungai. Pertemuan antara sungai itu membentuk beberapa kaldera yang unik. Pantai Way Sindi dikelilingi pepohonan yang akarnya bisa digunakan untuk tangga. Bebatuan besar yang dihantam ombak, membuat suasana pantai hening namun riuh.

Pemandangan Way Sindi di Lampung Barat. Pantai ini memiliki pasir putih dan berbatu besar. Pantai Way Sindi terletak di jalan lintas barat Sumatera Lampung Barat - Bengkulu. TEMPO | Parliza Hendrawan

“Para pelancong umumnya dari luar kota, sementara kami di sini sudah terbiasa dengan pemandangan itu,” ujar Wati, penjaga warung kopi. Masyarakat di sekitar pantai itu, hanya memanfaatkan pantai Way Sindi untuk keperluan komersil.

Sesekali tampak anak-anak yang mencari kepiting di sepanjang pantai berbatu. Menurut Wati, sebenarnya cukup banyak wisatawan yang ingin berenang di pantai, namun kadang-kadang ombak besat kerap datang, cukup mengkhawatirkan.

Dari Way Sindi, perjalanan berlanjut menembus hutan Taman Nasional Bukit Sembilang Selatan. Sensasi bahari berubah menjadi belantara dengan kelokan-kelokan tajam. Tebing dan jurang menyapa sepanjang perjalanan. Turunan dan tanjakkan dinamai Tebing Batu atau Tanjakan Manullah.

Nama tersebut merujuk pada sebuah makam keramat Syaikh Manullah, salah seorang tokoh agama Islam setempat. Lokasinya berada persis di bawah tanjakkan yang mengarah ke laut lepas. Pergantian pemandangan pantai dan pegunungan itu, mengingatkan kontur pantai-pantai di Hawai.

Mampir Sejenak di Pantai Laguna, Bengkulu

Antara Lampung dan Bengkulu dibatasi oleh Sungai Manullah, di desa Rata Agung, Lemong, Lampung Barat, serta Desa Tebing Rambutan, kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Bengkulu.

Sepanjang perbatasan tersebut, pantai, pulau dan hutan menjadi pengantar yang menyenangkan hingga memasuki Kota Bengkulu. Perjalanan selama lima jam ke Kota Bengkulu terasa tak menjemukan. Salah satu destinasi menarik dalam perjalanan itu, berupa Pantai Laguna.

Pantainya berpasir putih kekuningan. Pantai Laguna berlokasi di desa Merpas, kecamatan Nasal, Kaur, Bengkulu. Dari jalan raya, lokasinya agak tersembunyi di balik perkampungan. Setiap pengunjung dikutip tarif Rp15 ribu per kepala, dan ada biaya tambahan untuk menikmati berbagai wahana permainan.  

Sejatinya, potensi wisata sepanjang Lampung dan Bengkulu ini bisa digarap bersama dua provinsi tersebut. Kolaborasi ini memungkinkan untuk meningkatkan fasilitas umum di sepanjang perjalanan, semisal penerangan, guest house, restoran, hotel, serta berbagai infrastruktur pariwisata lainnya. Sehingga wisatawan atau para pelaju, bisa menikmati perjalanan dengan nyaman dan aman.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus