Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pasar Digital yang Ramah Lingkungan Diadakan di Riau

Dinas Pariwisata Provinsi Riau menggelar konsep destinasi wisata baru berupa pasar digital "Pekan Rantau Melayu" di Hutan Kota Pekanbaru.

31 Maret 2018 | 19.12 WIB

T-CASH dan JAKmikro meluncurkan program Pasar Rakyat dan UMKM Go Digital di Jakarta Selasa, 19 Desember 2017. Kredit: Istimewa
Perbesar
T-CASH dan JAKmikro meluncurkan program Pasar Rakyat dan UMKM Go Digital di Jakarta Selasa, 19 Desember 2017. Kredit: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Pekanbaru - Dinas Pariwisata Provinsi Riau menggelar konsep destinasi wisata baru berupa pasar digital "Pekan Rantau Melayu" di Hutan Kota Pekanbaru, 31 Maret hingga 2 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pasar digital, memang nama ini kurang akrab didengar, tapi pasar yang awalnya digagas oleh GenPI (Generasi Pesona Indonesia) ini sedang hits di medsos," kata Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman, dalam keterangan pers, Jumat, 30 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia mengatakan pemerintah hanya bisa mengatur regulasi dan mencoba memberikan ruang kepada masyarakat melalui konsep pasar digital PRM ini.

Pasar digital Pekan Rantau Melayu adalah acara yang digelar oleh Dinas Pariwisata Riau berbasis ramah lingkungan serta bazar kekinian. Dinas Pariwisata Riau mengklaim acara berkonsep baru ini telah didukung oleh pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media serta Kementerian Pariwisata.

Pasar digital Pekan Rantau Melayu (PRM) digelar mulai hari Sabtu, 31 Maret sampai Senin, 2 April 2018 di Hutan Kota, Jalan Thamrin, Pekanbaru. Acara ini menyajikan 23 kegiatan seperti pasar rakyat dan bazaar kreatif. Ada juga demo masak dengan menghadirkan Chef Steby Rafael, aksi relawan muda Riau, Panggung seni kreatif, dan Riau Amazing Race.

Kegiatan selanjutnya adalah Laberzo (Laman bermain zaman old), talk show go green, gathering komunitas, kenduri durian, organic fashion show, dongeng cerita rakyat, fun games, zumba, workshop kuliner, lomba masak nasi lemak, lomba fotografi, dan bincang kedai kopi.

Kemudian kegiatan yang seru lainnya adalah, pangkas rambut vintage, nobar film melayu, pembagian bibit pohon, ngopi Liberika Meranti gratis, aksi bersih-bersih, dan peluncuran peta pariwisata digital.

Pada pasar digital yang ramah lingkungan ini, para peserta yang membuka lapak diwajibkan tidak menggunakan plastik dan steoroform, panitia menyarankan menggunakan wadah yang ramah lingkungan. Bagi pelaku usaha dan masyarakat yang menggunakan kasir digital, pihak penyelenggara mempersiapkan aplikasi pembayaran yang dapat diunduh melalui telepon pintar, tentunya dengan jaringan internet (wifi) yang telah disediakan panitia.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal, menyampaikan pada ajang yang digelar dengan konsep kekinian itu, menghadirkan 60 pelapak dari berbagai jenis produk unggulannya. Di antaranya aneka masakan melayu, roti canai, aneka makanan olahan ikan, pakaian, produk berbahan kayu dan rotan, serta produk lainnya.

PRM merupakan ruang bagi para pelaku UMKM dan berbagai komunitas. Dengan konsep "instagenik", sangat bagus untuk diunggah ke media sosial dan sekaligus bisa menjadi sara promosi bagi para pelaku usaha. Ke depannya pemerintah akan membuat destinasi digital berbentuk pasar yang permanen di Riau.

Kementerian Pariwisata tahun 2018 ini menargetkan 100 destinasi digital di 34 provinsi di Tanah Air. Dengan adanya program ini, diharapkan mampu mengejar target kunjungan 20 juta wisatawan ke Indonesia pada tahun 2019.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus