Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Peru Bakal Tambah Jumlah Wisatawan yang Bisa Masuk Machu Picchu

Saat ini, hanya 3.800 wisatawan yang diizinkan mengakses Machu Picchu di Peru setiap hari dengan batas waktu empat jam per pengunjung.

5 Desember 2023 | 12.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Situs warisan dunia UNESCO Machu Picchu di Peru (Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peru berupaya meningkatkan jumlah wisatawan yang bisa mengunjungi Machu Picchu setiap harinya. Situs bersejarah ini adalah situs Warisan Dunia UNESCO dan objek wisata utama Peru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini, hanya 3.800 wisatawan yang diizinkan mengakses situs ini setiap hari, namun jumlah ini akan meningkat menjadi 4.500 mulai Januari. Setelah itu, ada rencana untuk meningkatkan jumlah pengunjung menjadi 5.600 pada tanggal tertentu dalam satu tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wisatawan umumnya diperbolehkan menjelajahi situs tersebut hingga empat jam di bawah aturan ketat yang diberlakukan untuk melindungi situs tersebut.

Peru membangun pariwisata setelah pandemi

Pariwisata adalah kunci bagi perekonomian Peru. Negara ini menarik sekitar 4,5 juta pengunjung sebelum pandemi COVID-19 pada 2020. Tapi saat ini kunjungan wisata ke negara ini belum kembali seperti sebelum pandemi. Diperkirakan hanya 2,2 juta orang yang akan berkunjung hingga akhir tahun ini. Angka ini menandai penurunan sebesar 50 persen dibandingkan angka sebelum pandemi.

Pada Januari 2023, Kementerian Kebudayaan Peru terpaksa menutup Machu Picchu selama protes terhadap Pemerintah. Wisatawan terjebak di lokasi tersebut pada Desember 2022 karena protes. Tempat ini dibuka kembali pada Februari tetapi hanya 3.800 wisatawan yang diizinkan mengakses situs tersebut setiap hari.

Meskipun pelonggaran jumlah pengunjung dapat meningkatkan industri pariwisata, terdapat kekhawatiran mengenai dampak yang ditimbulkan oleh manusia terhadap situs bersejarah yang rentan tersebut. Erosi jalan setapak merupakan salah satu dampak situs terhadap jumlah pengunjung. Machu Picchu umumnya paling sibuk selama musim puncak bulan Juli dan Agustus.

Pembatasan jumlah wisatawan ke situs bersejarah

Machu Picchu bukan satu-satunya situs bersejarah yang kesulitan mengelola hubungan antara pariwisata dan kepadatan wisatawan. Yunani baru-baru ini memberlakukan batasan jumlah orang yang dapat mengunjungi Acropolis dan sekarang hanya mengizinkan 20.000 pengunjung per hari.

September lalu, Peru menutup sementara tiga sektor Machu Picchu akibat dampak padatnya volume pengunjung di lokasi tersebut.

Dikenal sebagai “kota Inca yang hilang,” Machu Picchu ditemukan pada tahun 1911 oleh penjelajah Amerika Hiram Bingham. Machu Picchu, 130 kilometer (80 mil) dari Cusco, dibangun pada abad ke-15 di ketinggian 2.500 meter (8.200 kaki) atas perintah penguasa Inca Pachacutec. Situs ini dianggap sebagai keajaiban arsitektur dan teknik dan dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada 1981. 

EXPRESS.CO.UK | TRAVEL AND LEISURE ASIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus