Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

PKL Sudah Pindah ke Teras Malioboro Yogyakarta, Ini Daftar PR yang Belum Tuntas

Pemerintah Yogyakarta berjanji segera menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi para PKL Malioboro yang sudah pindah ke Teras Malioboro.

24 Juni 2022 | 07.34 WIB

WIsatawan berbelanja di Teras Malioboro 2 di Yogyakarta, 18 Mei 2022. Teras Malioboro tu sendiri telah diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X bersama Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pada 26 Januari 2022. TEMPO/Fardi Bestari
Perbesar
WIsatawan berbelanja di Teras Malioboro 2 di Yogyakarta, 18 Mei 2022. Teras Malioboro tu sendiri telah diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X bersama Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pada 26 Januari 2022. TEMPO/Fardi Bestari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Yogyakarta telah memindahkan para pedagang kaki lima atau PKL Malioboro ke Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2. Sudah empat bulan para pedagang menempati lapak baru, namun pekerjaan rumah belum selesai. Masih ada berbagai persoalan yang harus tuntas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seorang pedagang batik di Teras Malioboro 2, Supriyati mengeluhkan turunnya pendapatan sampai fasilitas yang belum memadai. "Sekitar 80 persen PKL mengeluhkan penurunan omzet karena lapaknya jarang dijangkau wisatawan," kata Supriyati di Kompleks Kepatihan pada Kamis, 23 Juni 2022.

Berikut daftar pekerjaan rumah pemerintah Yogyakarta yang belum rampung kepada pedagang di Teras Malioboro:

  • Pendapatan PKL Teras Malioboro menurun

    Supriyati mengatakan, relokasi dari selasar pertokoan Jalan Malioboro ke Teras Malioboro berdampak signifikan pada pendapatan para pedagang. Omzet pedagang sebelum relokasi bisa mencapai Rp 1 juta dalam sehari. "Setelah pindah, pendapatan kami hanya sekitar Rp 400 ribu per hari. Itu pun harus berjualan dari pagi sampai malam," katanya.

  • Alur pergerakan wisatawan di Teras Malioboro

    Salah satu sebab turunnya pendapatan para pedagang tadi, menurut Supriyati, karena wisatawan hanya melewati lapak-lapak di bagian depan Teras Malioboro. Wisatawan jarang blusukan sampai ke bagian samping dan belakang. 

    Supriyati berharap pemerintah dapat mengatur alur pergerakan wisatawan mulai masuk Teras Malioboro hingga keluar. Dengan begitu, semua lapak pedagang mendapatkan kesempatan yang sama untuk dilewati dan pengunjung melihat-lihat barang dagangan mereka. 
  • Fasilitas di Teras Malioboro

    Kepada Pemerintah DI Yogyakarta, Supriyati juga menyampaikan fasilitas toilet yang minim dan tak sebanding dengan jumlah pedagang serta pengunjung Teras Malioboro. Terlebih jika hujan, ada banyak genangan yang mengganggu, bikin becek, masih ada kebocoran atap atau air hujan merembes pada dinding.

Mendengar keluhan tersebut, Sekretaris DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji mengatakan telah menyiapkan sejumlah pembenahan sarana dan prasarana di Teras Malioboro. "Kami juga ingin para pedagang nyaman, ramai pembeli, dan memaksimalkan perputaran uang," ujarnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Aji segera membahas alur pergerakan wisatawan agar semua lapak terlewati. "Jangan sampai ada pedagang yang jualannya laku keras, tetapi yang lainnya tidak laku," kata dia. Begitu pula dengan jumlah toilet yang akan diperbanyak serta memasang hidran untuk keamanan dari potensi kebakaran.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DI Yogyakarta Srie Nurkyatsiwi mengatakan, lokasi lapak di Teras Malioboro 1 yang bangunannya bertingkat mempengaruhi tingkat penjualan pedagang. "Salah satu cara menyiasatinya dengan menggelar acara, seperti Festival Bakpia yang berlangsung beberapa waktu lalu," ucapnya. Transaksi dalam festival tersebut, menurut Srie, mencapai Rp 200 juta sehari.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus