Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar RI atau KBRI Lima di Peru menggelar makan siang dan promosi budaya Indonesia dengan mengundang para duta besar, istri duta besar, anggota kongres, akademikus, pejabat pemerintah, pelaku usaha pariwisata, sampai kelompok sosialita Peru. Acara bertajuk "Jamuan Santap Siang dan Penampilan Budaya" itu berlangsung pada Selasa, 7 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duta Besar RI untuk Peru merangkap Bolivia, Marina Estella Anwar Bey mengatakan, sebagian besar tamu pada jamuan itu adalah perempuan. "Sebab belum lama ini kaum perempuan memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2022, Hari Ibu Internasional pada 8 Mei 2022, dan masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini setiap 21 April," kata Marina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada kesempatan itu, Marina menyatakan, kini tiba saatnya untuk kembali berkumpul dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan setelah dua tahun dunia dilanda pandemi Covid-19. "Indonesia dan Peru terbukti dapat mengendalikan situasi pandemi dengan baik, maka kami ingin memperkenalkan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata terbaik dunia," ujarnya.
Warga negara Peru menarikan tarian tradisional Indonesia dalam acara "Jamuan Santap Siang dan Penampilan Budaya" di KBRI Lima, Peru, pada Selasa, 7 Juni 2022. Dok. KBRI Lima
Ada tiga tarian tradisional Indonesia yang ditampilkan oleh enam orang penari muda warga negara Peru. Tarian itu adalah Tari Tabal Gempita dari Kepulauan Riau, Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara, dan Tari Bajidor Kahot dari Jawa Barat. Tidak ketinggalan film informasi daerah tujuan wisata unggulan di Indonesia dan film Angklung, sekaligus menampilkan alat musik tradisional angklung. Perempuan Indonesia dan Peru yang memainkan lagu Si Patokaan dari lagu daerah Sulawesi Utara dan lagu El Condor Pasa dari Peru dengan alat musik angklung.
Di meja saji, terhidang sate ayam, mie goreng Jawa, mie bakso ayam, ikan acar kuning, dan capcai. Ada pula kudapan ringan khas Indonesia, seperti klepon, sosis solo, kue lapis Surabaya, pastel, kue nastar nanas, dan kopi Indonesia.
Sebagai penutup, Marina Estella Anwar Bey mengajak para tamu menari poco-poco bersama.
Koordinator Beasiswa Internasional Pemerintah Kota Lima, Professor Betty R. Coronado Diaz begitu menikmati jaemuan makan siang dan promosi budaya tersebut. "Begitu meriah, bersemangat, dan hangat," katanya yang kerap menghadiri resepsi yang diadakan beberapa negara asing di Kota Lima.
Duta Besar RI untuk Peru merangkap Bolivia, Marina Estella Anwar Bey mengajak para tamu menari poco-poco bersama. Dok. KBRI Lima
Kendati belum pernah ke Indonesia, Betty R. Coronado Diaz teringat kesan kakak iparnya yang pernah berkunjung ke Indonesia pada 2018. Selama satu bulan, kerabatnya itu menikmati eksotisme Indonesia dengan berselancar di Mentawai serta berkunjung ke Yogyakarta dan Bali.
Marina Estella Anwar Bey melanjutkan, pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama dua tahun terakhir sangat mempengaruhi sektor pariwisata dunia, termasuk Indonesia. Dia berharap jamuan makan siang dan promosi budaya tersebut dapat mengenalkan destinasi wisata Indonesia kepada para mitra kerja.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.