Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong pengembangan destinasi wisata Lido di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, menjadi Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Pariwisata pertama di Jawa Barat. Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Lido ini adalah satu dari tujuh kawasan yang akan dikembangkan di Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil mengatakan total nilai investasi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Lido mencapai Rp 38 triliun. Di atas lahan selus lebih dari 1.000 hektare, itu akan dibangun sejumlah sarana untuk mendongkrak aktivitas pariwisata Jawa Barat, terutama di Kabupaten Bogor dan sebagian Kabupaten Sukabumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Semoga Lido menjadi kawasan ekonomi khusus wisata pertama di Jawa Barat dan disetujui pemerintah pusat," kata Ridwan Kamil seusai meninjau kawasan wisata Lido, Rabu 15 Juli 2020. Dia menyampaikan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Lido akan menjadi area wisata komprehensif pertama di Jawa Barat.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau kawasan wisata Lido di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Rabu (15/7/20). Lido didorong menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata pertama di Jabar. (Foto: Pipin/Humas Jabar)
Saat berkunjung ke kawasan Lido, Ridwan Kamil mengatakan salah satu pemilik lahan paling luas di sana adalah Grup MNC, milik keluarga Angela Tanoesoedibjo yang menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. "Grup MNC punya lahan lebih dari seribu hektar dan komprehensif," kata Ridwan Kamil.
Dia menjelaskan satu daerah harus memenuhi syarat minimal memiliki lahan 250 hektare sebelum diajukan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. "Ini layannya sudah lebih dari seribu hektare," kata Ridwan Kamil. Ditambah lagi 18 persyaratan administrasi yang sudah dipenuhi. "Saya kira ini menunjukkan keseriusan dari MNC Land agar Lido diberikan status kawasan ekonomi khusus."
Jika pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Lido berhasil, Ridwan Kamil memperkirakan sebanyak 25 ribu tenaga kerja akan terserap hingga 2038. "Pendapatan asli daerah juga akan meningkat dan yang terpenting pertumbuhan ekonomi naik oleh kehadiran kawasan ekonomi khusus di satu titik (Lido) ini saja," kata Ridwan Kamil.