Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Magelang - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menilai keindahan Dusun Butuh, Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah, yang belakangan disebut sebagai Nepal van Java memang tak kalah indah dari aslinya di Pegunungan Himalaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sandiaga mengunjungi Dusun Butuh yang berada di lereng Gunung Sumbing itu pada Sabtu 3 April 2021. Penasaran mendengar cerita soal Nepal van Java, Sandiaga memutuskan untuk menginap di dusun tersebut. Secara mendadak, ia membatalkan rencana yang sudah disusun untuk menginap di Kota Magelang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Begitu bangun pagi saya nggak nyesel menginap di sini karena pemandangannya epik yang kita rasakan ini adalah suasana yang majestic suasana yang sangat eksotis. Dan ini menjadi pengalaman pertama dalam hidup saya menginap di desa wisata,” ujarnya seperti dikutip Tempo dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin 5 April 2021.
Dusun Butuh termasuk penyangga wisata Candi Borobudur yang masuk dalam 5 Destinasi Super Prioritas (DSP)—Labuan Bajo (Nusa Tenggara Barat), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Danau Toba (Sumatera Utara), dan Likupang (Sulawesi Utara).
Sandiaga juga mengungkapkan bahwa topografi Dusun Butuh yang tidak rata dan memiliki kontur yang unik membuatnya mirip dengan wilayah yang ada di Pegunungan Himalaya, Nepal. Selain itu lingkungan warga bertumpuk di daerah tersebut.
Dusun Butuh memiliki daya terik tersendiri bagi wisatawan, hal ini dikarenakan memiliki pemandangan sunrise yang menarik. Selain itu dusun ini juga memiliki ketinggian mencapai 1.700 MDPL.
Dalam hal ini Kemenparekraf akan mendorong pengembangan dari segi, SDM, aksesibilitas, atraksi, amenitas, hingga pemodalan bagi pelaku usaha di Kaliangkring.Sandiaga mengapresiasi masyarakat Dusun Butuh yang memberikan pelayanan atau hospitality dengan baik kepada wisatawan yang datang.
Untuk aksi dari pengembangan tersebut Kemenparekraf akan melakukan sharing ilmu dengan masyarakat yang ada di sekitar Kawasan Kaliangkring. Sandiaga juga mengingatkan ketika SDM dan pemasaran sudah mumpuni, jangan sampai wisatawan hanya dating, foto-foto lalu pulang, sebab multiplier effect tidak terasa bagi masyarakat.
“Dari segi infrastruktur jalan di sini perlu diperbaiki, drainase diperbaharui sehingga perekonomian di desa ini bergerak. Kemudian dari sisi atraksi perlu dikembangkan lagi berbasis nature and culture, pemandangan luar biasa. Ketiga amenitas, Griya Butuh sebagai salah satu contoh baik dan perlu diikuti homestay-homestay lainnya untuk perlu ditingkatkan," tambahnya.
Untuk pemodalan usaha, para pelaku usaha akan diberikan kemudahan mendapatkan akses permodalan yang efisien dan tentunya dengan bunga yang terjangkau.
Sandiaga Uno mengatakan pandemi ini membuat tren berwisata berubah. Segmentasi pariwisata ke depan akan lebih personalize, customize, localize dan smaller in size.
“Pandemi ini membawa kita melakukan transformasi, tren pariwisata bergerak, yang dulunya berbondong-bondong dan massal, kini pendekatannya lebih alam terbuka dan pariwisata berbasis nature and culture dan perlu dikembangkan sebagai pariwisata yang berkelanjutan” ujar Sandiaga.
GERIN RIO PRANATA