Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Sebanyak 50 orang pedagang kaki lima atau PKL di kawasan Kuta Mandalika dilatih hospitality dan bahasa asing oleh Politeknik Pariwisata Lombok menjelang pelaksanaan tes pramusim MotoGP Mandalika pada 11-13 Februari mendatang. Poltekpar juga memberikan pelatihan bahasa Inggris untuk anggota Kepolisian Resor Lombok Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Wijaya mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian masyarakat bekerja sama dengan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI). "Mengakomodir pedagang kaki lima dan juga untuk membantu peningkatan ketrampilan polisi berbahasa Inggris," kata dia, Ahad 6 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatihan itu telah dilakukan pada Jumat, 4 Februari lalu di Markas Kepolisian Resor Lombok Tengah. Pesertanya sebanyak 53 orang polisi yang akan bertugas di Sirkuit Mandalika.
Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Hasbulwadi mengatakan bahasa asing diperlukan para PKL untuk berkomunikasi dengan tamu yang berasal dari berbagai negara untuk menonton MotoGP. "Program yang diinisiasi Poltekpar Lombok ini sangat tepat sasaran dan sesuai kebutuhan saat ini," ujarnya.
Beberapa bahasa asing yang diperkenalkan antara lain bahasa Inggris, Prancis dan Jepang. Pemateri bahasa Inggris Endang Sri Wahyuni mengatakan bahasa Inggris merupakan bahasa percakapan sehari-hari yang bisa digunakan para PKL saat menawarkan barang kepada pembeli.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah Lendek Jayadi mengatakan hospitality sebenarnya sudah menjadi budaya orang Lombok. "Sehingga bukan suatu hal yang sulit bagi para pedagang kaki lima untuk memahami konsep pelayanan," kata dia.
Namun, dalam tataran pelaksanaan di bidang pariwisata, tentu pelayanan hospitality memiliki standar khusus dan diharapkan materi yang disampaikan para narasumber dapat diserap dengan baik oleh para peserta.
Pemateri pelayanan hospitality Komang Mahawira menitik beratkan pada pentingnya senyum, salam dan sapa serta bagaimana cara memberikan pelayanan prima bagi konsumen atau pembeli. Ia mengajak peserta pelatihan untuk lebih memperhatikan konsep pelayanan terhadap para wisatawan yang berkunjung tanpa mengganggu, memaksa bahkan merugikan wisatawan.
Mahawira juga memberikan beberapa tips mudah dan efektif bagi PKL dalam menawarkan barang dagangan sehingga memberikan kesan positif bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok, khususnya di Mandalika. Para peserta sangat antusias belajar bahasa asing dan ikut aktif dalam kegiatan praktik percakapan menggunakan bahasa asing tersebut.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.