Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Amel Carla sudah dikenal sejak kecil sebagai artis cilik. Ia senang pada akhirnya mendapat kesempatan berperan di lingkup kantoran dalam I Do(n’t) Love Him yang dekat dengan usianya yang telah beranjak dewasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Senang banget, jujur aku senang dan pengen banget dapat peran kantoran karena dari kemarin dapat perannya sekolah dan kuliah, habis itu jadi anak SMP-SMA. Peran kantoran itu aku belum pernah dapatin dan sekarang dapat. Walaupun masih agak komedi-komedi sedikit, perannya sedikit berbeda karena aku jadi biang gosip,” ucapnya antusias saat ditemui dalam konferensi pers pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Kesulitan Amel Karla Perankan Karakter Dewasa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amel menyadari cukup sulit menghilangkan wajah artis cilik yang melekat padanya di pandangan masyarakat. Oleh karena itu, peran-peran kantoran bisa lebih menunjukkan dirinya yang beranjak dewasa kepada penonton. Meski begitu, ia juga tidak memaksakan perubahan cara pandang itu di masyarakat. Ia ingin masyarakat melihat perubahan dirinya seiring berjalan waktu.
“Memang menghilangkan image artis cilik itu agak sulit, tapi aku sendiri enggak berusaha susah payah memaksakan banget, sesuai berjalannya aja. Mungkin para Viuers yang nonton bisa ‘Oh, ternyata sudah gede ya’,” katanya.
Di sisi lain, artis kelahiran 2001 itu bersyukur karena kebanyakan peran-peran yang ia ambil sesuai dengan karakter, usia, dan lingkupnya. Misalnya, ia menyebut, di usia 22 tahun ia bermain di ranah kantoran. Sebelumnya di usia 21 tahun, ia dipercayai menjadi anak SMA.
Pendalaman Karakter Amel Karla di I Do(n’t) Love Him
Amel berpartisipasi dalam serial terbaru Viu, I Do(n’t) Love Him dan berlakon bersama Prilly Latuconsina juga Cinta Brian. Perannya di sini sebagai Rani, salah satu teman kantor Kayna yang tahu banyak hal dan senang bergosip hal-hal yang terjadi di kantor ataupun di luar kantor.
Dalam tujuan pendalaman karakter, Amel melakukan banyak latihan dengan sesama pemain. Ia meyakini peran bergosip bahkan memiliki seni tersendiri dan perlu keterampilan dalam mengkomunikasikannya.
“Menurut aku (kemampuan bergosip) ada banget, guys. Harus tahu sumbernya dari mana, subjeknya siapa, masalahnya apa. Terus yang biasanya dijadikan bahan gosip adalah harusnya solusinya seperti apa, tapi kok enggak dijadikan solusi, gitu,” kata Amel.
GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO