Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Destinasi wisata populer Tebing Breksi yang berada di kawasan Prambanan, Sleman, Yogyakarta, tampak padat dan meriah pada Rabu sore, 26 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kawasan wisata yang dikelilingi situs situs candi seperti Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, juga Candi Ijo itu dipenuhi tenda-tenda stand pameran produk kerajinan. Uniknya, produk yang dipajang dalam pameran itu berasal dari berbagai negara kawasan ASEAN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wisatawan yang kebetulan mengunjungi destinasi di area perbukitan itu pun langsung menyerbu demi menonton pameran bertajuk ASEAN Rural Culture Expo di Tebing Breksi yang juga menghadirkan konser musik.
"Pameran produk desa Indonesia dan negara ASEAN di Tebing Breksi ini untuk memperkenalkan produk unggulan UMKM khas masing-masing negara," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat membuka perhelatan itu Rabu, 26 Juli 2023.
Halim mengatakan produk-produk dari desa seperti Filipina, Vietnam, Laos, Thailand, hingga Myanmar dapat disaksikan dari event ini. Masyarakat dan wisatawan juga bisa berdialog dan mengetahui langsung informasi proses produksi masing masing desa.
Dalam pameran yang dihelat hingga 27 Juli itu, Halim menambahkan, peserta yang turut merupakan para perwakilan dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) maupun desa-desa wisata di Indonesia.
Acara kali pertama ini, kata Halim, menjadi platform untuk mengangkat produk unggulan desa wisata antar-anggota ASEAN. "Sekaligus melestarikan warisan budaya dan keragaman masyarakat perdesaan se-ASEAN," kata dia.
Melalui acara itu, desa-desa peserta dapat memperkenalkan produk unggulannya. Sembari mempromosikan budaya dan identitas pedesaan yang dimiliki.
Pameran ini akan ditindaklanjuti dengan beberapa agenda agar tidak hanya berhenti pada seremonial, kata Halim. "Setelah event ini akan ada pertukaran produk desa wisata, one village one product dan pengembangan desa digital," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO