Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lumajang - Pendaki Gunung Semeru tidak disarankan berjalan sendiri melewati pos tiga jalur pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur, selepas pukul 18.00. Imbauan itu disampaikan oleh pemateri Sahabat Volunteer Semeru atau SAVER, Sukaryo alias Cahyo, 34 tahun, yang ditemui di Resort Ranu Pane, Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu, 7 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hindari jalan sendiri pada malam hari di jalur pos tiga karena area tersebut merupakan pelintasan macan tutul," kata Cahyo kepada para pendaki saat briefing pendakian Gunung Semeru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Macan tutul atau Panthera pardus diketahui hidup di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, khususnya di jalur-jalur pendakian gunung tertinggi di Jawa ini. Spesies kucing besar yang terkenal punya kemampuan memanjat itu kerap melintasi salah satu tanjakan terjal yang terdapat di pos tiga menuju empat pada petang hari.
Menurut fakta yang disampaikan Cahyono, SAVER dan pihak TNBTS pernah memperoleh laporan dari dua pendaki yang berpapasan langsung dengan macan tutul di area pendakian pos tiga. Peristiwa itu terjadi pada 2015 lalu. "Dua pendaki bertemu dengan macan tutul pada pukul 6 sore," tuturnya.Pendaki melintasi perbukitan saat perjalanan menuju puncak Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/7). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki gunung baik dalam negeri maupun mancanegara. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Jarak pendaki dan macan kala itu 5 meter. Mendapat laporan demikian, SAVER dan pihak TNBTS langsung melakukan observasi. Di sana ditemukan jejak macan dengan diameter selebar 10-12 sentimeter. Dari jejak itu diketahui bahwa hewan yang melintas adalah karnivora dewasa.
Pos 3 adalah jalur yang akan mengantarkan pendaki menuju “surge”-nya Gunung Semeru, yakni Ranu Kumbolo. Pos tersebut berada di ketinggian sekitar 2.350 mdpl dengan waktu tempuh menuju pos selanjutnya berkisar 1 jam.
Jalur pos 3 diawali dengan tanjakan terjal yang menjulang sekitar 50 meter. Medan di jalur tersebut didominasi bebatuan yang cukup licin. Selepas tanjakan ekstrem, pendaki akan melalui jalur setapak dengan pemandangan savana lepas di sisi kiri. Pos ini berakhir tepat di atas Danau Ranu Kumbolo yang membentang seluas 15 hektare.