Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Wisata ke Bali, Coba Tantangan Membuat Cokelat Sendiri dari Pohon

Sejak buka pada Oktober 2020, wisatawan mulai ramai datang ke desa cokelat di Bali.

3 Maret 2021 | 08.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -  Bali tak hanya memiliki keindahan pantai sebagai objek wisata. Pulau Dewata juga menawarkan objek wisata lain yang menarik, khususnya untuk penggemar cokelat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berada di Desa Cau, Kabupaten Tabanan, ada sebuah objek wisata yang disebut  Desa Cokelat Bali. Sesuai namanya, di sini wisatawan ditawarkan beragam aktivitas yang berkaitan dengan cokelat, salah satunya adalah belajar tentang bagaimana proses penanaman buah cokelat hingga proses pembuatannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sejak kami buka pada Oktober 2020, Desa Cokelat Bali, kini menjadi destinasi paling dicari oleh wisatawan dan warga lokal," kata pemilik Desa Cokelat Bali, I Wayan Alit Artha Wiguna.

Menurut Alit, wisatawan tertarik untuk datang karena ingin melihat berbagai jenis pohon cokelat dan mencoba tantangan bagaimana membuat cokelat itu sendiri hingga layak dikonsumsi.

"Sampai di lokasi, para pelancong yang baru tiba, sebelum menerima tantangan untuk membuat cokelat, mereka terlebih dahulu diajak berkeliling oleh pemandu wisata guna melihat pohon-pohon cokelat jenis kakao dan melihat proses pembuatan hingga pengemasan cokelat yang siap untuk dikonsumsi di balik kaca ruangan yang sudah disiapkan," kata Alit.

Tak perlu biaya mahal untuk datang ke sini. Dengan harga tiket Rp 20 ribu, wisatawan sudah bisa mengikuti beragam aktivitas di sana.

Alit pun mengayakan bahwa tempatnya ini memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan agar tidak menimbulkan kerumunan.

"Mudah-mudahan dengan adanya Desa Cokelat Bali dapat bermanfaat bagi generasi muda, khususnya agar mereka bisa melihat langsung proses pembuatan dan ikut melestarikan hasil produk lokal petani cokelat di Bali," kata Alit.

Nana, seorang pengunjung mengaku senang bisa berlibur ke Desa Cokelat Bali. "Bagus dan senang, ini pengalaman pertama yang menyenangkan, jadinya saya tahu sekarang bagaimana membuat cokelat sendiri, nanti ini saya praktekkan di rumah," ujar siswi kelas 3 SD itu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus