Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Yuk, Berburu Kuliner dan Kerajinan Bali di Denpasar Festival

Berbagai jenis produk kerajinan, kuliner, dan pentas kesenian Bali meramaikan Denpasar Festival.

29 Desember 2017 | 18.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana pembukaan Denpasar Festival di titik nol kota Denpasar, Kamis, 28 Desember 2017/BRAM SETIAWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Denpasar - Acara tahunan Denpasar Festival kembali digelar. Berpusat di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, festival yang memasuki tahun ke-10 itu berlangsung selama empat hari, 28-31 Desember 2017.

Baca: Festival Danau Toba Digelar Berbasis Keunikan Geopark Sipinsur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sekarang spesial melibatkan (hasil karya) pengungsi Gunung Agung," kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Kamis, 28 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbagai jenis kerajinan dan kuliner serta pentas kesenian Bali meriahkan Denpasar Festival. Menurut Rai, perkembangan Denpasar perlu ditunjang dengan kreativitas warganya. "Terutama anak muda yang sekarang sedang menggeliat terhadap wirausaha mereka," tuturnya.

Rai menganggap Denpasar Festival tahun ini bisa menumbuhkan antusiasme para wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali. Hal tersebut berkaitan dengan fase erupsi Gunung Agung yang tak bisa diprediksi. Suasana Denpasar Festival di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Kamis, 28 Desember 2017/BRAM SETIAWAN

Denpasar berjarak lebih 60 kilometer dari Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem. "Denpasar ini dalam kondisi aman. Denpasar sangat layak dikunjungi para wisatawan," ujarnya.

Stan produk kerajinan pengungsi Gunung Agung cukup ramai dikunjungi. Meskipun berada di antara banyak stan yang menyediakan kerajinan seperti pakaian, perhiasan, dan produk kuliner. Namun stan yang menyediakan kerajinan anyaman dan hasil perkebunan warga pengungsi Gunung Agung tak kalah diminati pengunjung.

Relawan pengungsi Gunung Agung, Riana, mengatakan produk kerajinan yang paling diminati di Denpasar Festival yaitu anyaman bambu (sokasi) dan piring lidi (ingke). "Ada juga pembeli ingin pesan ingke banyak langsung kami hubungkan dengan pengungsi yang membuat," katanya. Adapun hasil perkebunan warga pengungsi yang dijual, yaitu salak. Sedangkan untuk produk kuliner, keripik ladrang.

BRAM SETIAWAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus