Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bengkulu - Sebanyak 122 orang santri Pondok Pesantren Hidayatul Qomaryah, Kota Bengkulu, dilarikan ke rumah sakit pada Jumat, 14 Agustus 2020. Mereka mengalami pusing dan muntah setelah menyantap nasi dan sambal telur di pesantren tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Totalnya ada 122 orang santri, jadi mereka mengalami pusing dan muntah setelah memakan nasi campur sambal telur di pesantren itu pagi tadi," kata Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu Kombes Sudarno, Jumat, 14 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sudarno mengatakan, ratusan santri tersebut saat ini sedang menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Menurut Sudarno, kepolisian telah mengamankan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi di pondok Pesantren Hidayatul Qomaryah, Jalan Suka Maju, Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.
Selain itu, polisi juga telah mengambil keterangan dua saksi yang merupakan pengurus pondok pesantren tersebut untuk mendalami kronologis kejadian.
Polisi, kata Sudarno, juga mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, Kepala Pondok Pesantren Hidayatul Qomariyah, KH Aly Sodik mengatakan pihaknya belum mengetahui pasti penyebab 50 santrinya keracunan.
Namun ia mengakui pada Jumat pagi sebanyak 350 santri yang diasuh di pondok pesantren tersebut sempat menyantap nasi dengan sambal telur.
"Kami belum dapat menyimpulkan penyebab pasti keracunan ini, tapi untuk santri kami yang keracunan sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," kata dia.