Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Anak meninggal Setelah Buah Zakar Diremas, Pengakuan Tersangka Resahkan Warga Tetangga

Warga tetangga tak menyangka lansia yang aktif itu memiliki kebiasaan cabul meremas buah zakar anak-anak.

1 Oktober 2023 | 04.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Naman (berbaju koko) ayah dari MDF, 12 tahun, seorang anak yang meninggal setelah diremas buah zakarnya, di rumahnya di Kampung Sindangkarsa, Sukamaju Baru, Tapos, Depok, Sabtu 30 September 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Warga Kampung Sindangkarsa, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, tiba-tiba resah. Gara-garanya pengakuan yang didapat penyidik dari NN, 70 tahun, kalau sangkaan perbuatan cabulnya meremas buah zakar telah berjalan setahun lebih dan dilakukannya kepada belasan anak laki-laki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti diketahui, NN digelandang ke Markas Polres Depok pada Kamis malam lalu, 28 September 2023, menyusul kematian MDF,12 tahun. Anak yang baru berkembang remaja itu mengaku buah zakarnya diremas oleh engkongnya itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sebagai warga ya kaget juga ada kejadian seperti ini ya," tutur seorang warga di kampung itu, Sabtu, 30 September 2023. "Saya baru tahu kemarin korbannya sampai 15 anak, tapi persisnya saya tidak tahu siapa dan bagaimana kronologinya."

Menurutnya, NN memang bertempat tinggal tidak jauh dari rumah MDF. Pria lansia itu juga disebutkan cukup aktif di lingkungan setempat. Engkong dikenal bekerja menggarap lahan orang dan menjual hasil kebunnya.

"Ada tanah garapan dia paculin, terus dia tanami palawija dan umbi-umbian, hasilnya dia makan dan sisanya dijual," kata warga lainnya.

Dia menyatakan tidak menyangka kebiasaan cabul NN seperti diungkap kepolisian itu. "Karena kan sudah tua ya dan tadinya dia biasa saja," katanya sambil menambahkan, "Kami jadi khawatir ya kalau sampai begini ujungnya."

Orang Tua Kenang MDF

Saat dijumpai di rumah duka, Sabtu, pasangan orang tua MDF, Naman dan Eti, masih tak kuasa menahan kesedihan atas kepergian putra bungsunya itu. "Tanggal 1 Desember besok dia (MDF), 12 tahun," tutur Eti. 

Menurut Eti, MDF sedang giat berlatih sepak bola. Latihan setiap Senin dan Kamis di lapangan tidak pernah absen. "Ngaji dan salatnya juga rajin," katanya di antara menerima kedatangan para pelayat dari kerabat dan juga rekan kerja.

Namun, ketika ditanya mengenai kronologi yang menimpa anak bungsunya tersebut, Eti langsung mengaku pusing dan sakit perut. Nafsu makannya sampai menghilang digantikan rasa emosi. "Pengennya ke makam terus," katanya. 

Adapun Naman, keponakan NN, terlihat masih sangat terpukul dan lebih banyak diam di rumah duka.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus