Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Bareskrim Polri Temukan Jaringan Baru Narkoba Buatan Fredy Pratama di Jawa Tengah

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri kembali menemukan adanya jaringan baru buatan gembong narkoba Fredy Pratama.

14 Maret 2024 | 15.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Jendral Mukti Juharsa memberikan keterangan kepada wartawan usai memeriksa Vokalis band Zivilia sebagai saksi jaringan narkoba internasional Freddy Pratama di Bareskrim, pada Kamis, 5 Oktober 2023. TEMPO/Ohan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri kembali menemukan adanya jaringan baru buatan gembong narkoba Fredy Pratama. Jaringan baru ini ditemukan di Jawa Tengah. Temuan baru ini diungkap oleh Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia berkata dari operasi di Jawa Tengah, penyidik menangkap empat tersangka. “Ini adalah jaringan baru yang dibentuk oleh Fredy Pratama dan dikendalikan langsung oleh Fredy Pratama dengan dikendalikan atas nama L seorang wanita,” kata Mukti Juharsa dalam keterangan resmi, Kamis, 14 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain empat tersangka, penyidik turut menyita barang bukti berupa sabu sebanyak 51 kilogram. Dia mengatakan modus yang digunakan para tersangka, yaitu sabu dibungkus teh China dan percakapan dilakukan melalui BBM Messenger, dan lain-lain.

Menurut dia, penyidik masih mengembangkan temuan tersebut, serta memburu pengendali jaringan baru Fredy Pratama. “Kita sedang mencari tokoh intelektual yang baru seorang wanita," ujarnya. Dia mengatakan wanita yang dimaksud berperan mengendalikan jaringan baru ini dan merekrut orang-orang baru yang sebagian mantan narapidana.

Sebelumnya, Bareskrim Polri bersama dengan Royal Thai Police (RTP), Polis Diraja Malaysia (PDRM), US DEA dan instansi terkait lainnya mengungkap sindikat narkoba jaringan internasional pimpinan Fredy Pratama. Nilai aset jaringan ini bahkan sampai Rp 10,5 triliun dari 10,2 ton sabu, serta 100 ribu lebih ekstasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus