Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bentrokan antar pemuda dari Kelurahan Wetabua dan Kampung Baru, Nusa Kenari, di Simpang Empat Putra Lio, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, NTT, kembali meletus pada Sabtu malam, 15 Februarai 2025 dan berlanjut hingga Minggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden tersebut mengakibatkan tujuh orang terluka dan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan akibat lemparan batu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tujuh pemuda yang terlibat dalam bentrokan tersebut mengalami luka akibat senjata tajam dan lemparan batu, dan saat ini dirawat di RSD Kalabahi. Sementara itu, beberapa rumah warga juga rusak parah akibat lemparan batu yang dilakukan oleh massa yang terlibat tawuran.
Pihak Polres Alor telah memeriksa enam saksi terkait insiden tersebut dan tengah memburu pelaku utama yang memicu bentrokan. Meskipun bentrokan sudah mereda, situasi di lokasi masih tegang, dengan pemuda dari kedua kelompok tetap berjaga di wilayah masing-masing.
Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman, bersama jajaran, turun langsung ke lokasi untuk memimpin pembubaran massa pada pukul 00.15 WITA.
Ketegangan kembali meningkat pada pukul 05.00 WITA saat massa menyerang petugas dengan lemparan batu dan panah. Kapolres Supriadi Rahman kembali turun ke lapangan untuk meredam keadaan dan menghimbau warga untuk segera kembali ke rumah.
Kapolres Alor mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh kejadian tersebut dan tetap menjaga kedamaian:
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Alor agar jangan mudah terpancing emosi. Kita harus menjaga kebersamaan dan tidak terpengaruh provokasi yang dapat memecah belah. Alor dikenal dengan toleransi dan kekeluargaan tinggi, mari kita rawat bersama nilai-nilai itu," ujar Kapolres Supriadi Rahman.
Meskipun situasi saat ini sudah berangsur kondusif, Polres Alor tetap melakukan pemantauan dan menjaga ketertiban di lapangan.
Penyelidikan terhadap insiden ini masih terus dilakukan, dengan pihak kepolisian berfokus pada pengungkapan pelaku utama dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang.