Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Berputar Dan Tak Berputar

Arena judi muncul di manado yang mengakibatkan ke ributan. izin, hanya sebagai arena ketangkasan, bedanya, pada judi, panah dilemparkan pada nomor-nomor yang bergerak/berputar. (krim)

7 Februari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUNCULNYA arena judi di Manado sejak Nopember lalu (TEMPO 27 Desember), ternyata bikin ribut. Menjelang Natal, ada orang ngamuk di harian Pahlawan Manado. Itu gara-gara tulisan mengenai keretakan antar anggota sebuah organisasi pemuda, akibat pembagian rejeki yang -- biasalah -- tidak merata. Berita itu tidak cuma disiarkan di Manado saja, tetapi juga di Jakarta. Anehnya, yang marah bukan anggota-anggota organisasi itu tetapi justru Haji AK. Konon ia tersinggung lantaran ada kalimat yang menyebut-nyebut soal agama, seolah-olah arena judi itu tidak menghormati umat beragama yang sedang menghadapi Idulfitri dan Natal. Untuk "membereskan" pemberitaan itu, AK mengutus dua pembantunya mencari pimpinan harian Pahlawan. Sial bagi Bakhtiar Koja, karena ia angsung diseret untuk menemui Haji AK sebagai pengganti pimpinan harian itu yang sedang tidak ada di tempat. Setibanya di arena judi, yang kebetulan bertetangga dengan kantor harian itu, Bakhtiar dipukul ramai-ramai oleh anak buah AK. Sang haji sendiri tidak memukul. Cuma membentak-bentak dengan mengacungkan senjata api. Nampaknya AK ingin damai saja dalam perkara pemukulan ini. Tetapi pihak harian Pahlawan punya sikap lain. Supaya diselesaikan secara hukum dan laporan sudah disampaikan kepada PWI Manado. Polisi juga sudah menerima laporan. Seorang pejabat Kepolisian Manado berkata kepada TEMPO -- "cuma saja orang yang kena pukul rupanya ingin diselesaikan secara damai". Sebaliknya pimpinan koran itu secara resmi tidak meminta bantuan kepada polisi, tetapi lewat PWI saja. Arena judi ini dekat sekali letaknya dengan Kantor Sosial Kotamadya Manado. Tetapi kantor ini "tidak tahu menahu dari mana didapatnya izin penyelenggaraan rumah judi tersebut". Namun, pihak Kepolisian mengatakan: "ada izin dari pihak keplisian sebagai arena ketangkasan". Apa beda ketangkasan dan perjudian? Pejabat polisi memberi contoh: panah yang berekor bulu ayam, bila dilemparkan kepada nomor-nomor dalam lingkaran yang tidak berputar, berarti ketangkasan. Namun bila lingkaran berisi nomor itu berputar, nah itu dia yang namanya judi. Alasannya gampang. Dengan lingkaran berputar berarti unsur untung-untungannya terlalu besar. Persis rolet. Sedang, kata polisi, "yang ada di Manado sepanjang izin yang diberikan, adalah tidak bergerak". Polisi belum tahu berapa jauh pengaruh judi, yang berkedok ketangkasan, terhadap masyarakat. "Sebab belum ada data yang mengarah ke sana". Alasan lain pun ada. Yang sering datang ke arena ketangkasan inl terbatas orang yang mampu saja. Namun polisi juga sudah siap bila ada pengaruh buruk. "Kalau tokh menimbulkan ketidaktertiban di masyarakat, tidak sulit untuk menutupnya", begitu perwira polisi Manado. Cukup jelas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus