Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan pembunuhan mahasiswa UI menjadi perbincangan di media. Altafasalya Ardnika Basya, 23 tahun, tersangka dalam kasus pembunuhan Muhammad Naufal Zidan, 19 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Naufal ditemukan tak bernyawa dengan luka tusuk dan terbungkus plastik sampah di kamar kos miliknya di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Jumat, 4 Agustus 2023. Polisi bisa langsung mengungkap tersangka pelaku pembunuhan itu adalah senior Naufal di fakultas dan jurusan yang sama yakni, Altaf.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belakangan terungkap jika pelaku pembunuhan merupakan seniornya di Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia UI, Altafasalya Ardnika Basya.
Wakil Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Depok Ajun Komisaris Nirwan Pohan mengatakan motif pembunuhan mahasiswa UI ini lantaran pelaku mengalami kerugian investasi aset digital mata uang kripto. Nirwan menyebut, dari kerugian inilah, Altaf mulai banyak berutang.
Nirwan membeberkan pelaku merugi Rp 80 juta dari investasi kripto sekaligus memiliki utang Rp 15 juta. Karena itulah, korban mencari pinjaman uang ke beberapa orang, termasuk korban. AAB pernah meminjam Rp 200 ribu dari korban dan sudah dilunasi.
Akan tetapi, masalah AAB belum selesai. Pelaku kebingungan untuk melunasi utang-utangnya, sehingga nekat menghabisi korban. Tujuannya agar pelaku pembunuhan ini dapat menguasai barang korban yang rencananya dipakai untuk melunasi utang.
Korban dan pelaku, menurut Nirwan, sama-sama berinvestasi kripto. Namun, korban lebih sukses. Korban, lanjut dia, menjadi sasaran pelaku karena memiliki sejumlah barang mahal.
"Tersangka iri dengan korban yang turut bermain investasi. Korban lebih berhasil makanya dianggap banyak duitnya," papar Nirwan. "Menguras ATM-nya dapat menyelesaikan utangnya."
Malu berteman dengan Alta
Ketua Himpunan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Adha Amin Akbar, 22 tahun, mengaku malu berteman dengan Altaf. Himpunan dipastikannya mengutuk perbuatan Altaf.
Akbar merupakan rekan satu kontrakan Altaf. "Saya sedang menunggu arahan dari atas apakah kami boleh buat keterangan resmi dari himpunan atau bagaimana," katanya, Selasa, 8 Agustus 2023.
Himpunan minta Altaf dipecat
Meski begitu, Akbar mengungkapkan bahwa himpunan meminta Altaf dipecat. Alasannya, citra yang tercoreng. "Tidak sekadar UI yang di-mention, tapi sastra Rusia dan FIB-nya juga," katanya sambil menambahkan, "Di internal juga jadi jelek, ketakutan-ketakutan itu pasti ada."
Naufal pribadi yang baik
Akbar mengatakan Naufal dikenal pribadi yang baik. Menurut Akbar, Naufal cenderung pendiam dan datang ke kampus kalau ada keperluan saja.
"Baik. Sebaik-baik itu," kata Akbar saat ditemui di kontrakannya, Beji, Depok, Selasa, 8 Agustus 2023.
Naufal penggemar Keshi
Selain itu, kata dia, Naufal merupakan penggemar Casey Thai Luong atau Keshi, penyanyi asal Amerika Serikat. "Kalau berpakaian nyentrik. Kebetulan Zidan suka Keshi, jadi style-nya mengikuti Keshi," ucap dia.
Akbar juga kenal dengan pelaku pembunuhan Altafasalya Ardnika Basya, 23 tahun. Pasalnya ia dan Altaf rekan satu kontrakan.
Akbar membenarkan Altaf suka berinvestasi kripto. Namun, ia tidak tahu jika Naufal menyukai hal yang sama. Alasannya Naufal tidak pernah bercerita soal kegiatannya berinvestasi kripto.
"Si Altafnya iya. Kalau Zidan setahu saya tidak, karena tidak pernah di-publish di sosmed dan juga diomongin ke saya," katanya.
Teman satu kontrakan yang suka begadang
Altaf Dikenal teman satu kontrakannya sebagai pribadi yang kerap begadang. "Kegiatan sehari-harinya biasa pergi ke kampus, kalau tidak ada kegiatan di kampus biasanya sering diam di kontrakan," kata Akbar.
Akbar mengisahkan Altaf pernah tidak tidur sama sekali dan langsung ke kampus. "Biasanya Altaf pulang ke kontrakan larut malam, yang saya tahu range waktu keluarnya dari jam 10.00 pagi sampai malam jam 12.00 malam. Kalau enggak ada kegiatan dia di sini (kontrakan) sehari-hari,” tutur Akbar.
Saat di kontrakan pun Altaf lebih sering berkutat dengan investasi kripto, tapi Akbar mengaku tidak tahu detail kegiatan rekannya itu.
Altaf suka tonton serial Narcos dan investasi kripto
Selain itu, ia membenarkan jika Altaf sering menonton serial Narcos di Netflix. Investasi kripto dan serial Narcos yang menemani Altaf jika sedang berada di kontrakan.
“Kalau lihat di prescon (konferensi pers) kemarin dia bilang, kan, nonton film Narcos. Nah, dia itu kebiasaannya kalau enggak melihat kripto, ya, nonton film,” katanya.
Akbar tidak mengetahui secara pasti kapan Altaf memulai investasi kripto. Pasalnya sebelum tinggal di kontrakan, Altaf sudah sering membicarakan soal investasi ini.
“Sejak awal tinggal sama kita dia sudah sering membicarakan itu, sering main itu. Dia enggak pernah cerita background main kripto apa. Yang saya tahu dia memang ingin cari uang aja,” ujarnya.
Pria berkacamata ini pun tidak mengetahui detail kerugian yang diderita Altaf dari investasi kripto, ia hanya mendengar dari keterangan Altaf di kepolisian.
“Kalau yang di polisi, kan, Rp 80 juta. Kalau sama kami enggak pernah diceritain,” ucap Akbar.
RICKY JULIANSYAH