Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono mendaftar sebagai calon pimpinan atau Capim KPK periode 2024-2029.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Giri Suprapdiono mengatakan para pejuang antikorupsi tidak boleh jera. Menurutnya, koruptorlah yang harusnya jera. Giri berpendapat mendaftar sebagai pimpinan saat ini antusiasmenya memang berbeda dengan 2014 atau 2019, di saat KPK masih harum namanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pada 2014, saya masuk 19 besar dari 800an peserta. Namun, bagi yang memandang bahwa KPK butuh perbaikan, hal tersebut menjadi tantangan," kata Giri kepada Tempo.co. Selasa, 16 Juli 2024.
“Tingkat kepercayaan KPK yang terpuruk seperti saat ini, justru menantang bagi beberapa orang, termasuk saya. Menarik tidaknya, tergantung niat mendaftar. Kami terbiasa membangun kelembagaan dari awal,” kata dia.
Menurut Giri, saat ini KPK membutuhkan pemimpin yang berintegritas dan berpengalaman memberantas korupsi. “KPK reputasinya hancur, survey kepercayaan kepada KPK menempatkan KPK di nomor buncit. Terburuk sepanjang sejarah. Kita punya tanggung jawab moral mengembalikan reputasi KPK yang hancur,” ujarnya.
Lebih lanjut, Giri berpendapat bahwa indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia harus dipulihkan. “Kita mundur sepuluh tahun ke belakang. Sejak revisi UU KPK tahun 2019, nilai IPK menurun drastis dari 40 ke 34. Kita butuh IPK rebound dengan mencegah korupsi dan mendidik budaya anti korupsi secara benar dan efektif,” katanya.
Baginya, tahun ini merupakan fase kritis KPK karena pergantian pemerintah, parlemen, dan pimpinan KPK. Oleh karena itu, ia ingin menjadi bagian dari perbaikan. “Dukungan teman teman eks KPK sangat positif. empat dari kami mendaftar capim KPK. Semata mata sebagai bentuk konsistensi kami melawan korupsi,” kata Giri.
Dalam misinya mengembalikan marwah KPK, Giri mempunyai beberapa tujuan. "Mengembalikan kepercayaan publik kepada KPK. Mengembalikan Pimpinan dan integritas pegawai kembali ke titik tertinggi, melalui penataan ulang (overhaul) kelembagaan dan sumberdaya manusia," katanya.
Selain itu, memperkuat Dewas KPK di aspek regulasi dan kelembagaan agar menegakkan prinsip zero tolerance, menjaga integritas KPK dan menjaga HAM. "Mengembalikan budaya organisasi KPK dengan nilai nilai anti korupsi, mengganti pola budaya kuno dan konservatif ASN agar menjadi organisasi ASN modern dan agile," ujarnya.
Ia pun berkeinginan mengembalikan KPK sebagai center of excellent pemberantas korupsi di level internasional. "Melakukan pendekatan baru dalam pemberantasan korupsi yaitu membangun jalan kebudayaan anti korupsi yang mendalam, mengakar, mempunyai nilai seni, menghargai kearifan dan penuh keadaban," ujarnya.
Giri akan bersaing dengan calon-calon lainnya, seperti Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, dan Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan.
Masa pendaftaran seleksi Capim KPK periode 2024-2029 dimulai 26 Juni 2024 hingga 15 Juli 2024 pukul 23.59. Nantinya, setelah melalui proses pendaftaran dan tahapan seleksi lainnya, akan dipilih 10 nama capim dan 10 nama calon dewas KPK yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk kemudian diteruskan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).