Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - H-3 putusan sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Pilpres) atau sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi diwarnai sejumlah peristiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan catatan Tempo, peristiwa itu berupa aksi unjuk rasa atau demo di Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, hingga pengiriman belasan karangan bunga ke MK dari pendukung pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut kedua peristiwa tersebut yang terjadi pada H-3 putusan sidang sengketa Pilpres 2024 yang dihimpun dari Tempo:
Demo di Patung Kuda
Pendukung pasangan calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat jelang putusan gugatan sengketa Pilpres 2024 oleh MK.
Massa yang berkumpul di jalan Medan Merdeka Barat menyuarakan permintaan penundaan penghitungan suara dan pemungutan suara ulang.
“Sesuai dengan tuntutan 01 di MK adalah mendiskualifikasi (pasangan capres nomor urut) 02 atau kalau tidak Gibran, karena sudah cacat mental,” kata salah satu koordinator aksi, Elyasa Budianto, di Jakarta, Jumat, 19 April 2024.
Aksi unjuk rasa ini turut dihadiri sejumlah organisasi seperti Formanies dan Indonesia Gemilang. Kedua organisasi ini menekankan perlunya pembuktian di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dugaan kecurangan pemilu.
Endang Hidayat, relawan AMIN dari poros buruh mendesak adanya keadilan dalam menanggapi kecurangan Pemilu 2024.
"Tuntutan kami tentang pembuktian di MK, tim hukum 01 sudah menjalankan tugasnya, harapannya hari ini ada keberpihakan kepada masyarakat Indonesia terhadap keadilan,” katanya.
Ia juga mendesak adanya pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan keberanian MK untuk mendiskualifikasi Gibran, yang juga anak Jokowi, sebagai calon wakil presiden.
“Untuk menindak dalam kasus pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan massif,” ujarnya
Ia mengklaim unjuk rasa kali ini mencerminkan keprihatinan terhadap keadilan dalam proses demokrasi Indonesia serta menegaskan pentingnya upaya untuk memastikan proses pemilu yang transparan dan bebas dari kecurangan.
Dihadiri Soenarko dan Din Syamsuddin
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Soenarko turut hadir dalam unjuk rasa tersebut.
Din Syamsuddin menjelaskan unjuk rasa siang hari ini, Jumat, 19 April 2024 diikuti sejumlah elemen masyarakat seperti Front Penegak Daulat Rakyat (FPDR), Forum Bersatu Relawan 01 (Forbes), Tri Pilar terdiri dari tiga organisasi FPI, Persatuan Alumni 212, GMPR, dan ada empat organisasi dari Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR).
Tuntutan yang akan disampaikan pada demonstrasi hari ini, ucap Din Syamsuddin, mendesak hakim Mahkamah Konstitusi menegakkan kedaulatan rakyat. Ia menuding kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini sudah diruntuhkan oleh Presiden Jokowi
“Maka kami berjuang untuk menegakkan itu,” kata Din Syamsuddin di depan Patung Kuta, Jakarta Pusat, pada Jumat, 19 April 2024.
Selain itu, ia menyoroti Pilpres 2024 yang merupakan puncak dari gunung es pelanggaran terhadap konstitusi. Ia menuduh Pilpres 2024 dipenuhi dengan kecurangan dan ketidakadilan.
“Merupakan kejahatan konstitusional yang kalau tidak dihentikan,” ujar Din Syamsuddin.
Sementara itu, eks Danjen Kopassus Soenarko menyampaikan kehadirannya pada hari ini untuk menunjukkan kepada dunia bahwa seluruh rakyat Indonesia mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami tidak memihak tim nasional 01 dan 03, rakyat mencintai NKRI ini, mengikuti proses yang sedang berjalan di MK,” kata Soenarko di Patung Kuda, Jumat, 19 April 2024.
Ia ingin memberi dukungan moril kepada hakim-hakim MK agar bekerja secara jujur, profesional, serta ingin menyampaikan kepada pemerintah bahwa rakyat tidak mau ditipu oleh penguasa.
“Kita sudah rasakan selama era Jokowi ini begitu banyak kebohongan yang selalu ditutup tutupi,” ucap Soenarko.
Belasan karangan bunga
Masih terkait peristiwa di H-3 putusan MK, sebanyak 15 karangan bunga juga berdatangan ke Gedung MK di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada hari ini.
Belasan karangan bunga itu menyatakan dukungan terhadap paslon 02 Prabowo -Gibran dalam sengketa Pilpres yang tengah bergulir di MK.
Dari pantauan Tempo, sekitar 15 karangan bunga itu disusun berjejer di lorong dekat kantin belakang di Gedung MK. Menurut petugas kebersihan yang enggan disebut namanya, semua karangan bunga itu datang pagi ini dengan mobil bak yang berbeda.
Putusan sengketa Pilpres akan diumumkan pada Senin, 22 April 2024. Kedelapan hakim konstitusi masih menggelar rapat permusyawaratan hakim atau RPH untuk memutuskan perselisihan hasil pemilihan umum atau PHPU Pilpres itu.
Ketika dikonfirmasi, Juru Bicara MK Fajar Laksono mengatakan RPH rencananya digelar hingga Ahad, 21 April 2024.
Sedangkan Anggota Hakim MK Enny Nurbaningsih tak menjawab secara gamblang kapan RPH terakhir.
"Mudah-mudahan (RPH terakhir hari ini). Mohon ditunggu ya," ujar Enny lewat pesan singkat pada Tempo, Jumat, 19 April 2024.
AMELIA RAHIMA SARI | ADVIST KHORUNIKMAH | DIVA SUUKYI LARASATI