Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Habisi Nyawa Ibu Kandung, Rifki Meminta Maaf Tak Bisa Membendung Emosi dan Rasa Jengkel

Rifki Azis Ramadhan kini hanya bisa menyesal. Ia meminta maaf tak bisa membendung emosi dan rasa jengkel hingga tega membunuh ibu kandungnya.

12 Agustus 2023 | 13.04 WIB

Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun tersangka anak yang membantai kedua orang tuanya di Kampung Sindangkarsa, RT 03/08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok saat digelandang ke Polsek Cimanggis, Jumat, 11 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Perbesar
Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun tersangka anak yang membantai kedua orang tuanya di Kampung Sindangkarsa, RT 03/08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok saat digelandang ke Polsek Cimanggis, Jumat, 11 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun tersangka pembunuhan terhadap ibu kandung dan juga menganiaya ayahnya di Depok menyampaikan sejumlah pengakuan hingga ia tega menghabisi nyawa kedua orang tuanya itu.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Peristiwa berdarah itu terjadi di rumah mereka di Kampung Sindangkarsa, RT 03/08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Kamis, 10 Agustus 2023. Rifki adalah anak pertama. Pada saat peristiwa pembunuhan terjadinya, adiknya sedang berada di sekolah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rifki mengaku harus menangis tiap malam, namun perasaan itu tidak bisa dia ungkapkan selama ini, dan dia memilih tetapi harus berpura-pura kuat.

"Saya minta maaf atas kejadian ini saya menaruh sakit hati yang mendalam, saya menaruh kebencian yang setiap harinya saya harus menangis tapi harus pura-pura kuat," tutur Rifki saat dihadirkan di Polsek Cimanggis, Jumat, 11 Agustus 2023.

Kapolsek Cimanggis, Komisaris Polisi Kompol Arief Budiharso mengungkapkan tersangka sehari sebelumnya sempat dimarahi kedua orang tuanya.

"Dimarahi dan ada kata-kata yang kurang mengenakkan yang tidak bisa diterima oleh tersangka sendiri, sehingga timbul perasaan jengkel," kata Arief.

Berdasarkan pengakuannya, Rifki sering dimarahi oleh kedua orang tua sejak dari SMP atau SD. "Ditambah lagi kejadian tersebut malam hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Agustus 2023 itu yang bersangkutan dimarahi oleh kedua orang tuanya," tutur Arief.

Rifki mengaku menyesal atas perbuatan yang telah ia lakukan. Dia pun mengaku sejak SD kerap dimarahi orang tuanya.

Saat ditanya penyebab dirinya kerap dimarahi orang tuanya, Rifki menduga orang tuanya melampiaskan kekesalan yang mereka alami ke dia.

"Alasan yang mungkin mereka sendiri melampiaskan yang sedang terjadi sama mereka," kata Rifki

Rifki mengaku, selama ini dirinya hanya bisa mencurahkan isi hati dan kondisi yang dialami dirinya ke temannya, tetapi tidak pada keluarga atau saudara.

Ia pun menyampaikan permohonan maaf atas perbuatan yang telah ia lakukan, terutama kepada ibu kandungnya.

"Saya sangat menyesal, maaf atas apa yang sudah saya lakukan kepada ibu saya, lalu kepada ayah saya, saya juga meminta maaf, maafkan saya, saya tidak bisa membendung emosi saya, saya tidak bisa menahan rasa jengkel saya," ucap Rifki.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus