Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kapolres Depok Pastikan Bripka Matheos Tewas Bunuh Diri

Kapolres Depok Komisaris Besar Didik Sugiarto memastikan Bripka Matheos De Haan tewas karena bunuh diri.

4 Januari 2019 | 21.34 WIB

Lokasi penemuan polisi Depok tewas dengan luka tembak di  kepala di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Selasa, 1 Januari 2018. TEMPO/Irsyan
Perbesar
Lokasi penemuan polisi Depok tewas dengan luka tembak di kepala di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Selasa, 1 Januari 2018. TEMPO/Irsyan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Depok Komisaris Besar Didik Sugiarto memastikan Bripka Matheos De Haan tewas karena bunuh diri. Polisi 54 tahun itu diduga menembakkan senjata api ke kepalanya sendiri.

Baca: Bripka Matheos Tewas, Polisi Tak Temukan Proyektil di TPU Mutiara

“Penyidik sudah gelar perkara, berdasarkan fakta-fakta, disimpulkan bahwa Bripka Matheos meninggal karena luka tembak yang diduga dilakukan oleh dirinya sendiri,” kata Didik ketika Tempo hubungi lewat telefon pada Jumat malam, 4 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Matheos ditemukan dengan luka tembak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, RT 01 RW 13, Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, pada Senin 31 Desember 2018 sekitar pukul 18.30.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Didik menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik, senjata yang ditemukan di tempat kejadian perkara berjenis organik dan dalam kondisi yang baik. Ia pun memastikan bahwa senjata itu milik Matheos.

Berdasarkan visum, ditemukan bekas gunshot residue (GSR) atau sisa mesiu bekas penembakan senjata api pada bagian tangan, telapak tangan, punggung tangan, serta kuku tangan kanan Matheos. “GSR juga ditemukan pada sebo yang dikenakan Bripka Matheos saat kejadian,” tutur Didik.

Fakta lain yang menguatkan Bripka Matheos bunuh diri adalah hasil visum terhadap luka di kepalanya. Luka tembak ditemukan di pelipis bagian kanan dan tembus ke dahi kiri atas.

Penyidik juga mendapati kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang merekam seseorang yang diduga Bripka Matheos mengendarai sepeda motornya seorang diri ke tempat kejadian perkara.

Matheos adalah anggota Kepolisian Resor Kota Depok. Ia diperbantukan ke Satuan Tugas Antiteror Polda Metro Jaya. Argo menjelaskan, Matheus terekam kamera pengintai meninggalkan rumahnya seorang diri menuju ke area makam Mutiara.

Matheos meninggalkan seorang istri, Supriyati, (50), dua orang anak yakni Kurnia Desi (28), Adi Prima De Haan (23) serta seorang cucu Gendis Alindia (5 bulan).

Baca: Polisi: Keluarga Bripka Matheos Belum Dapat Diperiksa

Hingga saat ini, polisi belum menemukan proyektil dan selongsong peluru dari pistol yang digunakan Bripka Matheos untuk bunuh diri. Saat mengecek telepon seluler Matheos, penyidik mendapati pesan bernada permintaan maaf yang dikirim oleh pria berusia 54 tahun itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus