Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polisi: Keluarga Bripka Matheos Belum Dapat Diperiksa

Polisi juga belum berhasil menemukan proyektil dan selongsong peluru di lokasi ditemukannya jenazah Bripka Matheos.

4 Januari 2019 | 07.55 WIB

Lokasi penemuan polisi Depok tewas dengan luka tembak di  kepala di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Selasa, 1 Januari 2018. TEMPO/Irsyan
Perbesar
Lokasi penemuan polisi Depok tewas dengan luka tembak di kepala di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Selasa, 1 Januari 2018. TEMPO/Irsyan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya masih menyelidiki penyebab kematian anggota polisi dari Polsek Pancoran Mas Depok, Brigadir Kepala Matheos De Haan. Polisi akan meminta keterangan dari pihak keluarga Bripka Matheos.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Namun Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan penyidik belum dapat meminta keterangan dari keluarga Matheos. "Kami masih menunggu yang bersangkutan selesai berduka," kata Argo di kantornya pada Kamis, 3 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Argo menjelaskan, polisi saat ini juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik. Karena itu, polisi belum dapat menyimpulkan apakah Matheos tewas bunuh diri atau tidak. "Sampai saat ini masih menunggu dari Labfor. Belum keluar hasilnya," kata dia.

Matheos ditemukan dengan luka tembak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, RT 01 RW 13, Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, pada Senin 31 Desember 2018 sekitar pukul 18.30. Hasil sementara pemeriksaan visum laboratorium forensik menemukan ada luka di bagian kepala sebagai penyebab kematian dari Bripka Matheos. Luka tersebut diduga sebagai luka tembak yang menembus dari kanan ke kiri.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, barang berharga milik Matheus tak ada yang hilang. Penyidik menemukan senjata api di dekat tubuh Bripka Matheos. Di tangan kanan Matheos juga ditemukan bekas mesiu. Namun polisi belum menemukan proyektil dan selongsong peluru. Penyidik juga telah melakukan pencarian namun belum ditemukan. Saat mengecek telepon seluler Matheos, penyidik mendapati pesan bernada permintaan maaf yang dikirim oleh pria berusia 54 tahun itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus